Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wow, Saham Holcim Melambung 142,07% dalam Setahun

Wow, Saham Holcim Melambung 142,07% dalam Setahun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) sepanjang perdagangan hari ini  sempat bertengger di posisi Rp2,040 per saham, menjadi yang tertinggi dalam setahun terakhir ini. Akan tetapi, pada saat penutupan perdagangan, saham Holcim hanya berhasil menanjak 4,2% atau 80 poin ke posisi Rp1,985 per saham.

Jika dilihat, pada 13 November tahun 2017 saham SMCB masih berada di posisi Rp820 per saham. Artinya, harga saham perusahaan produsen semen ini dalam kurun waktu 365 hari melambung 1.165 poin atau 142,07%.

Saham perusahaan yang diakusisi oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) setahun terakhir sempat menyentuh level terendahnya di posisi Rp515 per saham pada 5 Juli 2018.

Trend positif pada saham perusahaan  4 pabrik semen dengan kapasitas 14,8 juta ton per tahun dan 30 fasilitas ready-mix ini di mulai terjadi pada 14 Agustus 2018. Kala itu, saham SMCB ada di Rp695 per saham namun terus merangkak naik hingga sekarang ada di level Rp1.985 per saham.

Perdana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Agustus 1977, saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) yang dulunya bernama PT Semen Cibinong Tbk ini ditawarkan pada harga Rp1.000 per saham. Saat itu, perseroan melepas sebanyak 178.750 lembar saham, sehingga meraup dana segar sebesar Rp178,75 juta. 

Pada hari ini, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB)  mengumumkan akan mencaplok PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). Hal tersebut terjadi setelah perseroan dan Holcim menandatanganj Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales & Purchase Agreement) untuk mengambil alih sejumlah 6.179.612.820 lembar saham atau setara 80,6% saham di Holcim.

Untuk mengambil alih Holcim, anak usaha Semen Indonesia harus merogoh kocek senilai USD 917 juta atau sekitar Rp1,37 triliun.

Direktur Utama Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso, mengungkapkan jika Industri semen di Indonesia masih memiliki tingkat pertumbuhan yang prospektif dan menjanjikan, yang didukung oleh kelanjutan program investasi pemerintah dan swasta, seperti Program Satu Juta Rumah, berbagai proyek infrastruktur pemerintah, berbagai proyek properti yang dikembangkan oleh sektor swasta, serta konsumsi retail.

“Pengambilalihan saham ini akan memberikan tambahan kapasitas dan jangkauan geografis yang semakin luas bagi Semen Indonesia Group untuk mampu menangkap peluang pertumbuhan industri semen domestik, serta mampu memperkuat ketahanan industri semen BUMN di Indonesia,” ucapnya, di Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Menurutnya, saat ini di Indonesia terdapat 15 perusahaan semen dengan kapasitas terpasang sekitar 107 juta ton per tahun, dimana 63% dari kapasitas (capacity share) tersebut dikuasai oleh pihak swasta dan pemain asing (global). 

“Kami bersyukur dapat mengumumkan transaksi pengambilalihan saham yang transformasional bagi Semen Indonesia Group untuk dapat mempertahankan posisi sebagai market leader di Indonesia. Dalam situasi industri semen nasional yang semakin kompetitif, kombinasi antara Semen Indonesia dan Holcim Indonesia akan membuat foot print kami semakin besar dan kuat," ujarnya.

Hendi juga menambahkan, akuisisi ini akan memperkuat jaringan penjualan dan produksi yang lebih luas, meningkatkan kemampuan untuk menawarkan produk yang semakin beragam bagi para pelanggan, serta menawarkan berbagai peluang yang lebih baik bagi para karyawan, pemasok, para rekanan dan pemangku kepentingan perusahaan.

“Selain akan menjadikan Semen Indonesia Group sebagai perusahaan semen terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan kapasitas 53 juta ton semen per tahun, transaksi ini juga merupakan wujud nyata sumbangsih BUMN dalam meningkatkan ketahanan industri semen nasional yang akan mendukung pembangunan berkesinambungan di tanah air," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: