Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wapres: Dana Desa Jangan Fokus Pembangunan Infrastruktur

Wapres: Dana Desa Jangan Fokus Pembangunan Infrastruktur Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat membuka Rapat Koordinasi Nasional dan Evaluasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun 2018, Wakil Preiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla (JK) mengatakan dana desa tidak saja difokuskan untuk pembangunan infrastruktur. Juga dapat dipakai untuk membeli bibit unggul agar produktivitas pertanian di desa meningkat.

"Dana desa dapat dipakai untuk membeli bibit yang baik, dibagi kepada masyarakat bibit-bibit unggul untuk buah-buahan, kopi, coklat, dan sebagainya," ujarnya di Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Karena itu, ia mengingatkan, dana desa jangan hanya dipakai untuk fokus pembangunan infrastruktur. Selain itu, pertanian di desa jangan hanya fokus ke tanaman padi. Sebab juga dapat dilaksanakan pembangunan pertanian yang bernilai tinggi seperti kopi, coklat, buah-buahan, hortikultura dan sebagainya.

"Jangan hanya mengandalkan padi. Penting untuk menjaga suatu swasembada, tapi kita juga penting untuk menjaga pendapatan masyarakat petani," katanya.

Pendapatan yang minim dari masyarakat desa khususnya petani dapat menimbulkan urbanisasi besar-besaran dari desa ke kota. Jika hal tersebut terus terjadi, maka penduduk desa akan semakin berkurang dan jumlah petani menurun.

"Di Jepang yang tinggal di desa tinggal orang-orang tua, kita (di Indonesia) masih, karena masih ada masyarakat muda-muda masih mau di desa. Pada waktunya nanti, dan umur petani kita makin lama akan makin tinggi secara rata-rata," jelasnya.

"Sekarang umur petani rata-ratanya 40 tahun, berapa tahu yang lalu (rata-rata) 35 tahun. Artinya ada 50 ada 60 ada juga tentu 30 tahun. Nah hal ini lah yang harus menjadi perhatian kita bahwa desa itu harus lebih maju, harus lebih menarik, harus lebih baik sehingga tidak terjadi urbanisasi yang berlebihan," lanjutnya.

Selain produktivitas desa akan menurun jika terjadi urbanisasi, menurut JK perkotaan juga akan menjadi sesak. Banyaknya masyarakat desa yang pindah ke kota juga akan menimbulkan pengangguran.

"Kalau timbul pengangguran di perkotaan maka angka kriminalitas akan tinggi. Jadi menjaga keseimbangan antara kota dan desa, karena itu lah maka dana desa itu dikucurkan. Tiap tahun akan bertambah sehingga akan terjadi suatu kemakmuran yang merata di republik ini," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: