Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dana IPO Cottonindo Ariesta Telah Ludes Terpakai

Dana IPO Cottonindo Ariesta Telah Ludes Terpakai Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) menyatakan telah mengalokasikan seluruh dana belanja modal (capital expenditure/capex) yang dialokasikan tahun ini. Dana capex perseroan tahun ini yang sebesar Rp45,02 miliar seluruhnya dianggarkan dari hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO)

Saat IPO, perseroan melepas sebanyak 268 juta saham atau 34,9% saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan pada harga Rp168 per saham.

Direktur Independen sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Cottonindo Ariesta Tbk, Johan Kurniawan mengatakan bahwa perseroan telah menyerap seluruh dana hasil IPO pada 5 Oktober lalu.

“Dana IPO sudah kita sudah pakai semua untuk pembangunan pabrik baru. Beli tanah dan mesin juga sudah kita beli,” ungkapnya, di Bandung, Rabu (14/11/2018).

Dalam prospektus yang disampaikan perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), memang perseroan merencanakan jika seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya- biaya emisi sekitar Rp30 miliar akan digunakan untuk belanja modal berupa tanah dan bangunan pabrik seluas 23.192 meter persegi dengan bangunan seluas 1.782 meter persegi yang terletak di Jalan Raya Purwadadi RT 25.A–RW.05A, Desa Purwadadi, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Lalu, sekitar Rp10 miliar akan digunakan untuk membeli mesin beleeching cotton set dengan merek Galvanin dari Italia. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan berupa biaya operasional seperti gaji karyawan, biaya listrik, biaya telekomunikasi dan biaya operasional sehari hari lainnya.

Perseroan berharap proses perampungan pabrik baru selesai dalam waktu 6 bulan terhitung setelah IPO terlaksana. Kemudian, untuk mesin perseroan berharap bisa beroperasi 8 hingga 10 setelah IPO. Artinya, operasi pabrik baru perseroan baru bisa terlaksana sekitar Agustus tahun depan. Dengan adanya pabrik baru perseroan berharap bisa meningkatkan produksi sebesar hingga 50% di tahun 2019.

Saat ini, perseroan sendiri telah memiliki pabrik dengan kapasitas produksi sebesar 115 juta ton per bulan yang berlokasi di Jl. Raya Cipeundeuy No. 414 Cipendeuy, Subang. Namun, produksi yang dihasilkan rata-rata perbulan sebanyak 75 juta ton per bulan. Pabrik tersebut dinilai sudah tidak memadai untuk mengatasi permintaan. Maka perseroan memutiskan  untuk mencari lokasi tanah lainnya, yang masih berlokasi di Kabupaten Subang dan memiliki luas tanah yang lebih besar lagi.

Baca Juga: Bali Dukung Wacana Konser Artis Internasional di Indonesia

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitriyani
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: