Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkembangan Industri dengan Potensi Go Digital di 2019

Perkembangan Industri dengan Potensi Go Digital di 2019 Kredit Foto: Grab Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melihat semakin berkembangnya teknologi, tidakkah Anda penasaran dengan potensi industri yang akan melakukan transformasi ke dunia digital pada tahun 2019 nanti? Indonesia Data Center (IDC) membagikan pandangannya mengenai industri yang berpotensi melakukan go digital pada tahun depan.

Senior Research Manager for Consulting dan Heads of Operations IDC Indonesia, Mevira Munindra mengatakan, industri perbankan menjadi salah satu yang berpotensi go digital karena mereka memiliki behaviour sebagai komunitas. Perbankan juga akan selalu berhubungan dengan misi agaupun kolaborasi.

"Kolaborasi tersebut bisa dilakukan dengan layanan fintech ataupun internet business. Terakhir kan, ada Gojek yang kolaborasi dengan DBS, OVO dengan Grab. Nah itulah bentuk kolaborasi yang dimaksud," jelas Mevira di Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Selain perbankan, layanan finansial dinilai juga akan mulai bertransformasi ke dunia digital. Ada pula dugaan, industri manufaktur akan melakukan hal yang sama. Hal itu berhubungan dengan akan terjadinya Revolusi Industri 4.0.

"Manufaktur akan go digital untuk meningkatkan produktivitas. Berdasarkan hasil observasi IDC, kendala produktivitas mereka ada pada mesin yang terkadang tiba-tiba macet. Jadi harusnya nanti ada teknologi baru yang bisa menangani hal tersebut," tambah Mevira.

Selain itu, transformasi digital juga akan terjadi pada culture industri manufaktur. Investment mereka pun begitu, meskipun tidak sebesar perbankan. Hal lain yang juga berubah adalah pola pikir pekerja dan manajemen industri manufaktur.

"Mereka mungkin akan banyak mengubah manajemen, seperti cara meyakinkan manajer dengan jabatan tinggi di manufaktur untuk melakukan transformasi digital. Jadi, lebih ke arah ubah manajemen dan ubah pola pikir pekerjanya," papar Mevira.

Berdasarkan data yang dimiliki IDC sekarang, transformasi digital di manufaktur juga akan diterapkan pada sistem operasional. Industri manufacturing di Indonesia umumnya akan menjual produknya ke retail business yang bekerja sama dengan mereka, di situlah peran teknologi berlangsung.

"Pada bagian supply chain, teknologi Internet of Things (IoT) akan digunakan untuk melacak aset manufaktur. Disini, manufacturing company-nya itu biasanya akan jual ke retail business-nya. Jadi proses pelacakan aset menggunakan IoT akan diimplementasikan pada saat itu," jelas Mevira kepada Warta Ekonomi.

Selain itu, industri retail juga akan mengalami hal yang sama karena pelayanan mereka tidak lepas dari konsumen. Jadi, yang akan terjadi pada 2019, industri-industri yang berhubungan langsung dengan konsumen akan bertransformasi digital pula. Hal itu dilakukan demi menciptakan layanan sesuai perilaku konsumen yang lebih sering berinteraksi dan bertransaksi lewat dunia digital.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: