Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ingin Sukses Bisnis Fesyen? Ini 5 Tips Sukses Pendiri Zara

Ingin Sukses Bisnis Fesyen? Ini 5 Tips Sukses Pendiri Zara Kredit Foto: Reuters/Miguel Vidal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Siapa sangka, Amancio Ortega, seorang konglomerat bisnis ritel dan fesyen yang merupakan pendiri Inditex dan Zara, ternyata memiliki kekayaan dan kesuksesan yang tidak kalah dengan Bill Gates dan Warren Buffet. Selain itu, Amancio Ortega memiliki brand terkenal lain, seperti Pull & Bear, Massimo Dutti, Bershka, Stradivarius, dan Uterqüe.

Seperti dilansir dari Idntrepreneur.com, Amancio Ortega memiliki kekayaan sebesar US$71,3 miliar pada 2017. Maka dari itu, Amarcio disebut sebagai orang terkaya di Eropa dan di bidang usaha ritel. Pada 2015 dan 2016, Amancio Ortega sempat mengambil gelar 'orang terkaya di dunia' dari Bill Gates untuk waktu yang singkat sebelum Bill Gates mengambil gelar tersebut kembali.

Berbeda dengan Warren Buffet yang sering berinteraksi dengan publik dan Gates yang kisah suksesnya dikenal luas. Amancio Ortega menghindari perhatian media dan menjaga rahasia kehidupannya. Kekayaan Amancio Ortega yang dibangun dari nol bersumber dari pondasi 7.000 toko di hampir 100 negara yang menjual berbagai brand terkenal dan terlaris. Inditex yang menjadi induk perusahaan milik Amancio Ortega menghasilkan pendapatan US$23 miliar dan aset lebih dari US$18 miliar pada 2016.

Kesempatan sukses yang diraih Amancio tentu juga bisa Anda rasakan. Berikut lima tips bisnis dari Amancio Ortega, pendiri Zara yang bisa Anda terapkan untuk dapat meraih kesuksesan. 

1. Kecepatan

Saat Amancio Ortega mendirikan Zara di 1975, dia menggoncang bisnis ritel fesyen dengan strategi jadwal produksi yang sangat agresif. Amancio Ortega mempunyai strategi yang ekstrim dan agresif dalam menyegarkan stok barang di toko Zara dengan jadwal dua kali seminggu untuk mengganti stok barang, strategi yang kemudian dikenal sebagai Fast Fashion.

Kecepatan tersebut menjadi ciri khas dari bisnis Amancio Ortega dan membedakan bisnis fesyen Amancio Ortega dari pesaingnya. Sebagaimana dituliskan dalam Business Insider, jika pesaingnya membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk memproduksi dan mengirimkan model baru ke toko, desain yang mirip dapat ditemukan di Zara hanya dalam beberapa minggu kemudian.

2. Bangun Obsesi Terhadap Apa Keinginan Pelanggan

Salah satu prinsip bisnis Amancio Ortega adalah memenuhi keinginan pelanggan dengan sebaik-baiknya. Prinsip tersebut tercermin pada tulisan Ortega di laporan tahun Inditex 2009 yang menyebutkan, "Pelanggan selalu menentukan model bisnis perusahaan." Kemudian pada laporan 2010, di mana tahun terakhir Amancio Ortega mundur dari posisinya sebagai ketua direksi, dia menulis:

"Pelanggan harus terus menjadi pusat utama perhatian, baik dalam penciptaan koleksi fesyen kami dan dalam mendesain toko kami, sistem logistik kami dan aktivitas lain."

Ketajaman bisnis fesyen Amancio Ortega berasal dari pengamatannya terhadap apa yang dipakai oleh target pelanggannya dan mendengarkan apa yang mereka inginkan. Ortega tidak memilih stok barang berdasarkan fashion show, perusahaannya justru mengikuti blogger dan mendengarkan pelanggan. Strategi tersebut memungkinkan perusahaan Amancio Ortega untuk menyesuaikan stok barang dengan tren fesyen terkini dengan kecepatan tinggi.

Dalam prinsip bisnis tersebut, Ortega punya teman miliuner lain yang serupa, di mana Jeff Bezos, pendiri dan CEO Amazon menyebutkan bahwa perusahaan teknologi terobsesi dengan pesaingnya di saat mereka seharusnya fokus kepada pelanggan. Dalam surat Amazon kepada para pemegang saham 2015, Jeff Bezos menulis, "Banyak perusahaan yang mendeskripsikan mereka sebagai perusahaan yang fokus kepada konsumen, tetapi sedikit yang benar-benar melakukannya. Kebanyakan perusahaan teknologi besar fokus kepada pesaing. Mereka melihat apa yang perusahaan lain lakukan, dan mengikutinya dengan cepat."

3. Kendalikan Rantai Pasokan

Tips bisnis dari Amancio Ortega yang ketiga adalah kendalikan rantai pasokan perusahaan. Membenahi rantai pasokan terdengar membosankan dibandingkan aspek bisnis yang lain tetapi sangatlah penting.

Pentingnya rantai pasokan tercermin pada kebijakan Inditex, di mana di saat perusahaan ritel fesyenn lain membuat pakaian dengan alih daya dan dibuat di Cina untuk mendapatkan biaya pekerja yang rendah, Inditex memasok sebagian besar produknya dari Spanyol, Portugal, dan Maroko sebagaimana dilaporkan The Economist di 2012.

Amancio Ortega merancang rantai pasokannya seringkas mungkin, di mana desain produknya dibuat dari bahan dasar yang diselesaikan di pabriknya dan kemudian dijahit oleh jaringan penjahit lokal di pusat produksinya. Ini memperpendek rantai pasokan Inditex yang memungkinkan perusahaan Amancio Ortega beraksi cepat terhadap tren yang baru. Dengan cara ini, toko-toko Amancio Ortega menampilkan produk yang diinginkan oleh konsumen.

4. Tidak Melupakan Awal Kesuksesan

Kehidupan Amancio Ortega adalah salah satu kisah nyata bagaimana orang yang miskin dapat menjadi orang kaya dengan bekerja keras. Terlahir dari ayah yang bekerja di kereta api dan ibu yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, Ortega meninggalkan sekolah pada umur 14 tahun untuk menghasilkan uang. Dia dipermalukan oleh penjaga toko yang menolak utang ibunya untuk membeli sembako untuk keluarganya.

Walaupun sudah menjadi miliuner, Amancio Ortega tidak melupakan awal hidupnya yang sederhana. Dia tidak pernah mempunyai kantor sendiri, dia duduk di meja di kantor pusat Inditex, di La Coruña. Secara rutin, Amancio Ortega berbicara ke desainer pabrik, ahli bahan, dan pembeli. "Dia suka bekerja di sekitar semua karyawannya," O’Shea berkata.

Walaupun sudah berumur 80 tahun, Ortega datang ke kantor hampir setiap hari. Dia tidak pernah lelah bekerja dan mendengarkan ide-ide baru.

5. Terus Berinovasi

Hal terburuk yang dapat dilakukan seseorang terhadap karirnya adalah mudah puas sendiri, Ortega mengatakan hal itu kepada sekelompok profesor bisnis di 2007.

"Sukses tidak pernah menjamin kesuksesan selanjutnya," dia mengatakan ke Cinco Dias, sebuah koran bisnis dan keuangan yang meliput acara tersebut.

"Kepuasan adalah hal yang buruk," kata dia kepada para profesor. "Saya tidak pernah membiarkan diri saya puas kepada apa yang telah saya lakukan, dan saya selalu mencoba menanamkan prinsip ini kepada semua orang di sekitar saya."

Hal inilah yang diterapkan oleh Inditex untuk terus mempelajari tren fesyen, keinginan pelanggan, dan teknologi baru untuk meningkatkan proses bisnis secara menyeluruh.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: