Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Antam Eksis Jadi Bagian Indeks LQ45, Kok Bisa?

Antam Eksis Jadi Bagian Indeks LQ45, Kok Bisa? Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia untuk periode perdagangan Agustus 2018 sampai Januari 2019. 

Direktur Keuangan Antam, Dimas Wikan Pramudhito, menyatakan pencapaian Antam untuk tetap menjadi bagian dari indeks LQ45 didukung oleh kinerja produksi dan penjualan yang terus tumbuh positif. 

“Antam berkomitmen untuk meningkatkan capaian kinerja yang solid melalui pengembangan strategi proyek-proyek hilirisasi. Dengan adanya strategi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan struktur keuangan serta meningkatkan kinerja saham Antam,” ungkap Dimas dalam rilis yang diterima di jakarta, Kamis (15/11/2018). 

Lebih lanjut, Dimas menyampaikan bahwa sampai dengan September 2018, Antam berhasil memproduksi feronikel sebesar 19.264 TNi, naik 21% dari tahun lalu yang hanya 15.813 TNi. Sama halnya dengan feronikel, produksi emas dalam periode tersebut juga meningkat sebesar 0,3% dari 1.473 kg menjadi 1.478 kg. 

“Produksi bijih nikel tercatat sebesar 6,49 juta wmt, naik 84% dari tahun lalu yang hanya 3,51 juta wmt. Komoditas bauksit turut memberikan kontribusi positif dengan capaian produksi mencapai 788 ribu wmt, naik 73%,” tambah Dimas. 

Sejalan dengan peningkatan produksi, Antam mencatat bahwa kinera penjualan setiap komoditas tersebut juga turut mengalami peningkatan. 

Pada periode yang sama, kinerja penjualan feronikel meningkat 49% dari 12.816 TNi menjadi 19.149 TNi dan penjualan bijih nikel meningkat 99% dari 2.061.545 Wmt menjadi 4.109.324 Wmt. Sementara itu, komoditas emas dan bauksit masing-masing meningkat 221% menjadi 22.388 kg dan 39% menjadi 693.551 Wmt. 

“Antam terus berupaya mengembangkan strategi melalui proyek-proyek hilirisasi yang mencakup proyek pembangunan pabrik Feronikel Haltim dengan kapasitas 13.500 TNi,” jelasnya. 

Tak hanya itu, Antam bekerja sama dengan PT indonesia Asahan Alumunium (Inalum) tengah fokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumunia Refinery (SGAR). Pabrik tersebut ditujukan untuk pengembangan komoditas bauksit. 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: