Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi MEA, Pengusaha Wajib Melek Digital Marketing

Hadapi MEA, Pengusaha Wajib Melek Digital Marketing Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bandung -

Mengadapi era digital dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sekarang ini menuntut para pengusaha untuk bisa melek teknologi dan digital marketing dalam mempromosikan produk dan keterampilanya.

Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Nuning, Nisha Rinjani mengatakan pemahaman terhadap digital marketing sangatlah penting, mengingat ketatnya persaingan usaha. Ditambah lagi dengan sudah berlakunya perdagangan bebas Masyarajat Ekonomi Asean (MEA) yang memungkinkan persaingan dengan pengusaha asing. 

"Saat ini memang persaingan usaha cukup ketat. Makanya pengusaha tata rias pengantin dituntut untuk bisa melek teknologi dan digital marketing. Sehingga bisa mempromosikan produk dan keterampilan mereka ke masyarakat," katanya kepada wartawan di Bandung, Kamis (15/11/2018).

Selain melek teknologi, kata Nisha, pelaku usaha Tata Rias juga harus mampu memfasilitasi lulusannya dengan sertifikasi profesi agar mampu bersaing di dunia kerja. 

Pengusaha tata rias juga harus mengikuti uji kompetensi, sehingga memiliki sertifikasi yang bisa mendorong pengembangan usaha.

"Kebetulan LKP Nuning juga merupakan TUK atau Tempat Uji kompetensi tata rias pengantin di cimahi. Jadi LKP Nuning pun menjadi salah satu lembaga yang menjadi Tempat Uji Kompetensi untuk sertifikasi," jelasnya.

Nisha mengungkapkan jenis usaha di bidang tata rias pengantin menjadi trend saat ini. Bahkan usaha tersebuy cukup menjanjikan dan tidak terlalu rumit. Apalagi di LKP yang memberikan pelajaran tata rias pengantin tradisional seperti pengantin sunda, pengantin tasik, pengantin ciamis,  pengantin cirebon ini memberikan pembelajaran yang cukup baik dipahami peserta didik. Bahkan peserta didik pun akan diberikan uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi. 

"Kita konsen pada tata rias tradisional, jadi perserta kursus tidak hanya dituntut untuk bisa make up saja,  tapi dituntut harus tahu nilai nilai tradisional," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: