Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Polres Bogor Ancam Turunkan 1.000 Personel Amankan Diskusi 'Khilafah'

Polres Bogor Ancam Turunkan 1.000 Personel Amankan Diskusi 'Khilafah' Kredit Foto: Antara/Agus Bebeng
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepolisian Resort (Polres) Bogor tetap tidak mengeluarkan izin diskusi bertajuk 'Syiar dan Silaturahim Kekhalifahan Islam Se-Dunia 1440 H'. Bahkan apabila panitia bersikeras menyelenggarakan, Kepolisian setempat bakal menyiagakan 1.000 personel untuk mencegah terjadinya konflik.

Kapolres Bogor, AKBP Andi Mochamad Dicky, mengatakan pihaknya mencoba meminta panitia kegiatan tak menyelenggarakan diskusi bertajuk 'khilafah' tersebut. Namun jika tetap menyelenggarakan, maka bakal menurunkan 1.000 personel untuk mengamankan acara tersebut.

"Rencananya Polisi akan menerjunkan sekitar 1.000 personel, termasuk BKO 3 SSK (satuan setingkat kompi) Brimob, 2 SSK Sabhara dan 500 personel gabungan TNI-Polri," ujarnya di Jakarta, Kamis (15/11/2017).

Ia menambahkan, selain karena tema diskusi berkaitan dengan khilafah, alasan polisi tidak mengizinkan kegiatan itu karena warga Bogor menolak. Penolakan dari masyarakat Bogor yang diaspirasikan melalui ormas, serta mahasiswa Islam di Kabupaten itu.

"Acara tersebut dianggap meresahkan yang dapat mengancam eksistensi dari NKRI. Kegiatan syiar kekhalifahan tersebut mendapatkan banyak penolakan dari masyarakat Bogor karena dinilai dapat merusak empat pilar kebangsaan," jelasnya.

Dicky mengimbau masyarakat dan kelompok masyarakat di Bogor tetap menahan diri menyikapi rencana diskusi tersebut. Karena itu meminta warga yang menolak tak melakukan persekusi pada warga yang mendukung acara.

"Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat, ormas dan mahasiswa agar senantiasa menahan diri tidak melakukan persekusi. Pihak kepolisian mengimbau agar persoalan ini diserahkan kepada aparat kepolisian, sehingga nantinya tidak akan terjadi konflik yang tidak diinginkan akibat penolakan dari warga, masyarakat dan mahasiswa," jelasnya.

Untuk diketahui, diskusi itu rencananya akan digelar di Masjid Az-Zikra, Kabupaten Bogor, pada 17 November 2018.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: