Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Persiapkan Humas 4.0, Perhumas Gelar Konvensi Nasional Humas 2018

Persiapkan Humas 4.0, Perhumas Gelar Konvensi Nasional Humas 2018 Kredit Foto: Perhumas Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk meningkatkan kemampuan serta mengidentifikasi tantangan dan peluang, Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) akan menggelar Konvensi Nasional Humas 2018 pada 10 s.d. 11 Desember 2018 di Djakarta Theater XXI. Agenda tahunan tersebut mengangkat tema bertajuk “Humas 4.0 Tantangan Kebangsaan & Reputasi Indonesia". Acara tersebut akan dihadiri berbagai pihak, baik itu mahasiswa, praktisi, akademisi, maupun tokoh nasional.

Ketua Panitia Konvensi Nasional Humas 2018, Benny S. Butarbutar, mengatakan, dalam era Industri 4.0, 40% pekerjaan humas akan dialihkan ke teknologi berupa robot. Itulah yang menjadi tantangan untuk praktisi humas pada era kemajuan teknologi nantinya. Ia juga menambahkan, Konvensi Nasional Humas 2018 akan menghasilkan rekomendasi bagi pemerintah, organisasi profesi humas, ataupun praktisi humasnya sendiri.

“Harapannya, segenap praktisi PR di Indonesia dan profesional dari berbagai industri dapat saling berdiskusi dan menemukan strategi dalam membangun reputasi baik untuk Indonesia,” ujar Benny di Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Indonesia 4.0 yang digaungkan pemerintah menjadi tantangan globalisasi yang menciptakan ketidakpastian kepada berbagai profesi di Indonesia, termasuk humas. Oleh karena itu, penting bagi para praktisi humas untuk meningkatkan kapabilitas dan kualitas secara berkelanjutan.

Dirjen Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo, Rosarita Niken Widiastuti, mengatakan, di era 4.0, humas harus memanfaatkan penggunaan sarana komunikasi baru dan menguasainya.

"Itulah tantangan bagi Humas Pemerintah dalam menghadapi industri 4.0," ujar Niken.

Sementara itu, Ketua Umum BPP Perhumas, Agung Laksamana, menambahkan, PR di era industri 4.0 memerlukan kombinasi antara intiusi, nalar, empati, emosi, serta kreativitas tak terbatas. Hal tersebut tak dapat ditemukan dalam teknologi, seperti mesin Artificial Intelligence (AI).

“Dalam konteks hardware, praktisi humas harus memiliki skill sets yang tadi saya sebutkan. Sementara, dalam konteks software atau jiwa, humas harus mengedepankan NKRI. Kalau tidak, ia akan tergerus,” jelas Agung.

Konvensi Nasional Humas 2018 akan diisi oleh Dirjen IKP Kemenkominfo, Rosarita Niken Widiastuti, Staff Khusus Kementerian BUMN, Wianda Pusponegoro, Head of Corporate Communications ASTRA International, Boy Kelana, CEO Nutrifood, Mardi Wu, dan sebagainya. Dengan kata lain, konvensi tersebut didesain untuk menjadi wadah bagi praktisi, akademisi, profesional PR, pimpinan perusahaan, dan praktisi media massa sehingga dapat memunculkan gagasan serta pemikiran bersinergi.

“Dengan adanya kolaborasi dari beragam pihak, seperti pemerintah, korporasi, dan profesi, diharapkan akan tercipta sinergi yang kuat untuk membangun kekuatan bangsa sehingga membuat kemampuan Indonesia terlihat positif,” papar Benny.

Konvensi Nasional Humas 2018 akan diikuti oleh lebih dari 800 anggota Perhumas dari seluruh Indonesia, serta anggota dari organisasi profesi humas lainnya, seperti Humas BUMN. Dengan begitu, praktisi humas di Indonesia dapat bahu-membahu dalam menghadapi tantangan di era industri 4.0.

“Karena tantangan akan dihadapi oleh semua organisasi humas dan praktisi humas di Indonesia,” kata Benny lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: