Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Depresiasi Rupiah Sentuh 8,25%, Lebih Rendah dari Brazil dan India

Depresiasi Rupiah Sentuh 8,25%, Lebih Rendah dari Brazil dan India Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) akan terus mewaspadai risiko ketidakpastian pasar keuangan global dengan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya.

“Kami juga akan memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan didukung upaya-upaya pengembangan pasar keuangan,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Perry mengatakan Rupiah mengalami depresiasi pada triwulan III dan Oktober 2018. Lalu mata uang Garuda ini menguat pada November 2018. Secara point to point, rupiah melemah sebesar 3,84% pada triwulan III 2018 dan 1,98% pada Oktober 2018 akibat ketidakpastian ekonomi global.  Namun pada November 2018, Rupiah sempat menguat.

“Penguatan ini didorong oleh  aliran masuk modal asing yang dipicu kondisi perekonomian domestik yang tetap kondusif, kebijakan pendalaman pasar keuangan, dan pengaruh sentimen positif dari hasil pemilu di AS dan sempat meredanya ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok. Aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik terjadi pada semua jenis aset, termasuk ke pasar saham,”tambahnya.

Dengan perkembangan tersebut, sampai 14 November 2018, secara year to date (ytd) Rupiah terdepresiasi 8,25% atau lebih rendah dari Turki, Afrika Selatan, India, dan Brazil.

“Nilai Tukar Rupiah bergerak sesuai mekanisme pasar dan mendukung proses penyesuaian sektor eksternal dalam menopang kesinambungan perekonomian," pungkasnya.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: