Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

NU Minta Aparat Tak Ragu Tangkap Orang yang Mengenakan Atribut HTI!

NU Minta Aparat Tak Ragu Tangkap Orang yang Mengenakan Atribut HTI! Kredit Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Warta Ekonomi, Banyumas -

Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menolak pertemuan Khilafatul Muslimin yang rencananya digelar di Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 17 November 2018. Penolakan tersebut disampaikan Keluarga Besar NU Sokaraja saat kegiatan istighatsah di Pendopo Kecamatan Sokaraja, Banyumas, Jumat malam, yang dihadiri ratusan nahdiyin.

Koordinator lapangan istighatsah, Mukatamir mengatakan kegiatan yang digelar di Pendopo Kecamatan Sokaraja sengaja digelar sebagai wujud kepedulian Keluarga Besar NU Sokaraja terhadap kondisi Indonesia saat ini.

"Melihat situasi dan kondisi yang terjadi di Tanar Air akhir-akhir ini, dengan munculnya kelompok kelompok massa yang menggunakan agama dan Ayat-Ayat Suci Al Quran untuk kepentingan politiknya, maka kami Keluarga Besar NU Sokaraja, Banyumas, menyatakan sikap untuk meminta kepada seluruh elemen bangsa apa pun agamanya, apa pun sukunya untuk mempererat persatuan dan kesatuan dalam tali Bhinneka Tunggal Ika demi terwujudnya NKRI yang kuat, aman, dan damai," tuturnya.

Ia mengatakan Keluarga NU Sokaraja juga meminta kepada aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, untuk bersikap lebih tegas lagi dan tidak ragu-ragu menindak serta menangkap para tokoh agama garis keras yang sudah jelas-jelas melakukan pelecehan terhadap negara. Selain itu, kata dia, meminta kepada TNI dan Polri untuk menangkap para penggerak dan pelaku aksi bela agama, bela Tauhid, atau apa pun namanya yang menggunakan kalimat Tauhid untuk unjuk rasa mereka.

"Kalimat Tauhid yang mereka buat bendera itu dan selama ini digunakan dalam aksinya adalah jelas identitas dari ormas HTI yang sudah terlarang di Tanah Air. Pernyataan mereka dengan menyebutnya sebagai bendera Tauhid dan bendera umat Islam adalah bohong besar karena dalam Islam tidak mengenal bendera Tauhid, adanya kalimat Tauhid," ujarnya.

Bahkan, kata dia, Kerajaan Arab Saudi yang notabene merupakan negara Islam juga melarang bendera hitam bertuliskan kalimat Tauhid itu dikibarkan di sana.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: