Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diksi 'Budek' dan 'Buta' Digoreng Kubu Prabowo-Sandi untuk Jatuhkan Jokowi-Ma'ruf?

Diksi 'Budek' dan 'Buta' Digoreng Kubu Prabowo-Sandi untuk Jatuhkan Jokowi-Ma'ruf? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Koalisi Prabowo-Sandi berjanji akan memperhatikan para penyandang disabilitas, salah satunya berjanji akan membuat Peraturan Pemerintah (PP), sebagai turunan dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo mengatakan dirinya memimpin rombongan bertemu Menteri Sosial pada Agustus 2016, meminta komitmen dalam mewujudkan PP sebagai Petunjuk Pelaksana (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) UU Disabilitas.

"Namun hingga kini belum terwujud, karena ini kami berjanji juklak dan juknis bisa terlaksana dalam waktu singkat," kata Hashim dalam peluncuran buku Pandangan Strategis Prabowo Subianto, Paradoks Indonesia edisi format braille di Media Center Prabowo-Sandi di Jakarta, Jumat (17/11/2018).

Janji itu akan direalisasikan jika Prabowo-Sandiaga terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024. Hashim mengatakan PP turunan dari UU Disabilitas tersebut belum dibuat saat pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla, padahal UU Disabilitas tidak efektif jika belum ada PP sebagai Juklak dan Juknis.

Dia mengklaim Undang-Undang tentang Penyandang Disabilitas awalnya diusulkan atas inisiatif Partai Gerindra dan dirinya pernah memerintahkan kader Gerindra di Badan Legislasi (Baleg) DPR untuk memasukkan UU tersebut dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas).

Isu ini tampaknya dikeluarkan oleh kubu Prabowo-Sandi, pasca pernyataan cawapres Jokowi, KH Ma'ruf Amin yang pernah melontarkan pernyataan tentang "budek" dan "buta". Nah pihak TKN seperti menggoreng isu ini.

Sebelumnya, Cawapres Jokowi, KH Ma'ruf Amin saat mengisi sambutan di hadapan relawan Barisan Nusantara pada 10 November 2018 lalu mengatakan jika ada pihak yang tak mengakui kinerja Jokowi berarti merupakan orang "budek" dan "buta".

"Orang yang sehat dapat melihat jelas prestasi yang ditorehkan Pak Jokowi, kecuali orang yang budek saja enggak mau mendengar informasi dan orang yang buta saja yang enggak bisa melihat kenyataan," begitu bunyi pernyataan Ma'ruf.

Sontak pernyataan itu diserang oleh kubu lawan, Prabowo-Sandi. Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon bahkan menyebut pernyataan Ma'ruf sebagai penghinaan terhadap kaum difabel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: