Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Janji Penuhi Kebutuhan BBM Satu Harga Hingga Perbatasan

Pertamina Janji Penuhi Kebutuhan BBM Satu Harga Hingga Perbatasan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) janji akan tetap berusaha memenuhi kebutuhan BBM satu harga hingga di kawasan perbatasan seperti di Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, yang menjadi daerah perbatasan Indonesia-Malaysia.

"Meski harus melalui sebagian besar kondisi jalan yang licin dan belum memadai, namun kami tetap berusaha keras memenuhi kuota kebutuhan BBM satu harga bagi masyarakat yang ada di sekitar SPBU Kompak di Dusun Tapang Keladan Desa Empunak, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang," kata Sales Executive Retail VII PT Pertamina (Persero), Andi Reza Ramadhan, saat dihubungi di Sintang, Kalimantan Barat, Sabtu (17/11/2018).

Ia menjelaskan mobil tangki BBM yang mengirim minyak ke SPBU Kompak tersebut sudah berjalan sejak tanggal 12 dan baru sampai tanggal 15 November 2018 atau tiga hari perjalanan baru. Saat ini mobil tangki tersebut masih tersangkut dan belum bisa kembali ke Sintang.

Andi berharap ke depanya akan ada perbaikan jalan, agar mobilisasi pasokan BBM itu dapat dilakukan tiga hari sekali.

"Kami berharap adanya perbaikan infrastruktur jalan agar pengiriman BBM lancar. Saat ini kami paling bisa mengirim lima bahkan enam hari sekali pengiriman, mengingat jalan tanah yang licin ditambah musim hujan saat ini," ungkapnya.

Ia menambahkan dalam satu bulan Pertamina dalam memasok BBM ke SPBU Kompak jumlah tidak terbatas, namun pasokan itu tetap mengacu pada kebutuhan masyarakat yang ada di sekitar SPBU tersebut.

"Dalam perhitungan kami, di wilayah ini satu hari kebutuhannya sekitar dua ton. Sedangkan dalam sekali suplai ada delapan ton, artinya bisa memenuhi kebutuhan BBM selama empat hari. Kami akan tetap menjaga ketersedian BBM agar program BBM satu harga tetap berjalan, seperti solar seharga Rp5.150 per liter dan premium Rp6.450 tetap bisa dirasakan warga di perbatasan ini," katanya.

Ia mengakui kondisi SPBU Kompak saat ini belum memiliki dispenser BBM dan masih secara manual. Hal itu juga disebabkan karena sulitnya pengiriman barang kelengkapan tersebut ke SPBU Kompak.

Selain itu kendala lain yaitu belum adanya aliran listrik guna mengoperasikan mesin dispenser tersebut.

"Di tahun 2019 nanti, kami akan menyediakan dispenser BBM di SPBU Kompak, kebetulan genset sudah tersedia. Memang butuh waktu, akan tetapi kami akan berupaya secara maksimal agar secepatnya SPBU ini dilengkapi dengan dispenser BBM," katanya.

Sementara itu, Komisaris sekaligus Pemilik SPBU Kompak, Kristover Silalahi juga mengakui hingga saat ini penyaluran BBM ke SPBU miliknya masih belum akibat kondisi jalan yang masih belum memadai.

"SPBU kami memiliki kuota sebanyak 96 KL untuk premium, dan 64 KL solar dalam satu bulan. Namun untuk saat ini kami belum cukup mampu memenuhi target kuota tersebut karena kondisi jalan," katanya.

Ia mengaku keberadaan SPBU Kompak itu selain berbisnis juga sebagai upaya ikut membantu menyediakan BBM satu harga bagi warga di Kecamatan Ketungau Hulu.

"Saya berharap ke depannya semua dapat berjalan dengan baik," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: