Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gubernur Nurdin: Listrik Sulsel Surplus 500 MW, Kok Blackout?

Gubernur Nurdin: Listrik Sulsel Surplus 500 MW, Kok Blackout? Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Makassar -

Sistem kelistrikan Sulsel akhirnya telah kembali normal pada Sabtu (17/11) setelah sempat mengalami padam total alias blackout sejak Kamis (15/11). Gangguan pada sistem kelistrikan yang mengakibatkan pemadaman total bahkan terjadi di tiga provinsi meliputi Sulsel, Sulbar dan Sulteng. 

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, turut mempertanyakan penyebab blackout pada sistem kelistrikan daerahnya. Diketahui listrik di Sulsel padam total pada Kamis (15/11/2018) selama 9-17 jam. Sehari setelahnya dilakukan pemadaman bergilir di sejumlah wilayah. Situasi itu dikeluhkan oleh banyak masyarakat. 

Gubernur Nurdin sendiri menerima laporan terjadinya blackout saat melakukan kunjungan kerja ke Kupang, Nusa Tenggara Timur. Ia mempertanyakan penyebab blackout. Pasalnya, sistem kelistrikan Sulsel sejatinya cukup andal dan memiliki cadangan daya yang cukup besar. Sulsel bahkan surplus 500 MW. 

"Itu bagaimana, kenapa bisa blackout ya? Orang menderita semua itu, kita surplus 500 megawatt, cuma kok blackout," kata Gubernur Nurdin, dalam keterangan persnya, Sabtu (17/11). 

Terkait permasalahan yang ada, Gubernur Nurdin menyebut saat ini sedang dilakukan penelusuran dan mendalami persoalannya. "Tapi sudah mulai normal, akan tuntas janji PLN. Saya mau panggil PLN dulu, suruh ngecek semua," sebutnya.

Lebih jauh, Gubernur Nurdin berharap ke depan jika akan dilakukan pemadaman yang sifatnya bergilir agar pihak PLN memberikan informasi kepada masyarakat. "Harusnya sebelum pemadaman itu ada penyampaian, tapi ini sih nggak tahu gimana, nanti saya coba dalami dulu persoalannya," ujarnya.

Sebelumnya, pihak PLN sendiri mengonfirmasi penyebab aliran listrik padam tersebut. Yaitu karena gangguan akibat cuaca buruk di Transmisi Line Makale – Palopo. Gangguan di Transmisi line 275 kV Poso – Latuppa dikarenakan malfunction. Serta pembangkit lepas di Punagaya, sehingga pembangkit lainnya seperti PLTA Poso dan PLTA Bakaru terjadi Under Frequency. 

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: