Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengintip Kecanggihan Robot Penyortir Milik JD.com

Mengintip Kecanggihan Robot Penyortir Milik JD.com Kredit Foto: Reuters/Jason Lee
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat ini tren automasi atau penggunaan mesin otomatis untuk menunjang kinerja sedang berkembang dengan gencarnya. Utamanya di industri ritel. JD.com adalah salah satu perusahaan ritel yang memanfaatkan teknologi automasi di berbagai lini bisnisnya mulai dari logistik hingga toko-toko offline-nya.

Sistem logistik yang efektif dan efisien dinilai menjadi faktor penting bagi JD.com untuk menjadi sebuah perusahaan e-commerce yang besar. JD.com sebagai salah satu e-commerce global asal China kini memiliki 500 gudang atau warehouse di mana sebagian di antaranya sudah mengaplikasikan teknologi automasi menggunakan robot sementara satu gudang di Shanghai sudah sepenuhnya ditangani robot.

salah satu gudang yang menerapkan automasi adalah gudang sorting center di Beijing. Berukuran 4.000 meter persegi, gudang memanfaatkan robot untuk menyortir barang-barang pesanan dari gudang di tujuh wilayah China untuk dikirim ke sejumlah daerah pemesan.

Gudang tersebut terdiri dari dua area pemilahan, area penyortiran barang secara manual yang ditangani pekerja manusia yang menangani paket-paket ukuran besar, dan area penyortiran barang secara otomatis dengan bantuan robot yang menyeleksi paket-paket kecil dan memasukkannya dalam karung-karung sesuai dengan daerah tujuan.

Supervisor Warehouse Processing Center JD Logistics di Beijing, Liu Bo menjelaskan gudang itu mampu menyortir 17.000 paket setiap jamnya yang akan dikirimkan ke 449 kota tujuan di wilayah utama China. Untuk mengerjakannya, setiap hari ada 800-an karyawan yang melakukan penyortiran hingga membawanya ke kendaraan pengirim barang. Mereka bekerja di dua shift jam kerja.

"Cara kerja robot penyrtir ini dengan membaca sensor di kode bar yang tertera kota tujuan paket, begitu mesin membaca kode kota tujuan maka akan ditentukan paket masuk karung yang mana," kata Liu Bo di beijing, China, Senin (12/11).

Dia mengklaim, "Tingkat akurasinya hampir 100 persen." Untuk kode bar yang tidak terbaca sensor atau rusak akibat hal-hal teknis, paket akan masuk ke keranjang khusus yang kemudian diperbaiki kerusakannya dan masuk kembali ke mesin sortir tersebut.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: