Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alasan Trump Menolak Dengarkan Rekaman Pembunuhan Khashoggi

Alasan Trump Menolak Dengarkan Rekaman Pembunuhan Khashoggi Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden AS Donald Trump mengatakan dia telah diberitahu tentang rekaman pembunuhan wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi, tetapi dirinya enggan mendengarkannya.

"Ini adalah rekaman penderitaan, itu rekaman yang buruk," katanya kepada Fox News Sunday.

CIA menyimpulkan jika Pangeran Mahkota Saudi yang memerintahkan pembunuhan itu, tetapi Gedung Putih belum mendukung penilaian itu.

Arab Saudi telah menyebut klaim itu palsu dan menyangkal bahwa Putra Mahkota Muhammad bin Salman mengetahui pembunuhan itu.

Khashoggi, seorang kritikus terkemuka dari pemerintah Saudi, tewas setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober untuk mendapatkan dokumen pernikahan.

Bahkan pendukung di Kongres AS telah menekan Presiden Trump untuk tanggapan yang lebih keras terhadap aksi pembunuhan itu, tetapi dengan Arab Saudi yang notabene sebagai mitra kunci AS di Timur Tengah ini mungkin sesuatu yang enggan dilakukan oleh Trump.

Presiden AS mengatakan dia tidak harus mendengerkan dengan seksama isi rekaman itu, mengingat dia telah diberi penjelasan lengkap tentang isinya.

"Saya tahu semua yang terjadi di rekaman itu tanpa harus mendengarnya," tuturnya kepada Fox.

"Itu sangat kejam, sangat ganas dan mengerikan," tambahnya.

Rekaman yang mengejutkan dan memberatkan itu dilaporkan dibagikan oleh Turki dengan AS dan sekutu Barat lainnya.

Dalam wawancaranya, Presiden Trump mengatakan bahwa Muhammad bin Salman telah memberitahunya bahwa dia tidak memiliki pengetahuan tentang pembunuhan tersebut.

Trump juga menambahkan bahwa mungkin tidak ada yang akan mencari tahu siapa di balik pembunuhan itu, dan dirinya mengindikasikan sanksi AS yang akan dikenakan pada individu yang diduga terlibat.

"Tetapi pada saat yang sama kami memiliki sekutu dan saya ingin tetap bersama dengan sekutu yang dalam banyak hal telah sangat baik kepada AS," pungkasnya.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: