Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apindo Pesimis Relaksasi DNI Mampu Datangkan Investasi

Apindo Pesimis Relaksasi DNI Mampu Datangkan Investasi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kalangan dunia usaha pesimis kebijakan relaksasi daftar negatif investasi (DNI) dalam paket kebijakan ekonomi ke-16 mampu menarik investor asing.  Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani, menilai dari sisi substansi sektor-sektor yang dibuka bagi asing tidak menarik.

“Dari segi substansi sebetulnya itu (relaksasi DNI) belum tentu akan menarik investor asing. Dari 54 yang dirilis sebetulnya tidak terlalu banyak mempengaruhi investor asing untuk masuk,” kata Hariyadi di Jakarta, Kamis (22/12/2018).

Dia juga menilai pemerintah tidak berkaca dari kebijakan DNI yang dikeluarkan pada 2016 lalu. Dimana bidang usaha yang dikeluarkan dari DNI tidak begitu diminati investor asing. Contohnya pada sektor Hotel.

“Harusnya pemerintah melihat di 2016 sudah dikeluarkan dan  mengakui bahwa 50% itu tidak diminati. Salah satu contohnya sektor hotel bintang 1 dan 2  asing boleh sampai 67%. Tetapi pada kenyataannya tidak ada. Jadi bila tidak ada peminatnya lebih baik tidak perlu dibuka lagi,” ujarnya.

Sebelumnya Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia juga meminta pemerintah menunda penerapan kebijakan DNI 2018. Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani, mengatakan ada poin-poin yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah, khususnya berkaitan dengan DNI 2018.

“Kebijakan investasi ini berkaitan erat dengan dunia usaha dan Kadin sebagai lembaga yang mewadahi para pengusaha. Dengan demikian, objektivitas kebijakan ini akan turut di pengaruhi oleh masukan-masukan dari dunia usaha,” ujar Rosan.

Mengingat urgensi kebijakan relaksasi tersebut bagi dunia usaha, kata Rosan, Kadin akan mengumpulkan 124 asosiasi pengusaha untuk membahas poin-poin usulan dunia usaha.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: