Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dow Indonesia Olah Sampah Plastik Jadi Campuran Aspal

Dow Indonesia Olah Sampah Plastik Jadi Campuran Aspal Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dow Packaging and Speciality Plastics (P&SP), unit usaha dari The Dow Chemical Company, membangun sebuah kerja sama dengan Asosiasi Industri Olefin Plastik & Aromatik Indonesia (INAPLAS), Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), PT Polytama Propindo (produsen bahan baku plastik Polipropilena /resin PP), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pemerintah Indonesia untuk melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap proyek penggunaan limbah plastik dalam pembuatan jalan di Indonesia yang ramah lingkungan.

President Directur PT Dow Indonesia, Vichan Tangkengsirisin mengungkapkan, proyek tersebut bertujuan membantu pemerintah Indonesia mengurangi limbah sampah plastik di laut sebesar 70% pada tahun 2025.

"ADUPI akan terus menyediakan bahan limbah plastik yang diperlukan, dan bersama-sama dengan teknologi yang dimiliki Dow, akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengubah bahan limbah plastik menjadi bahan pembuatan jalan yang sesuai dengan pembangunan berkelanjutan," ujar Vichan Tangke di Jakarta Rabu (22/11/2018).

Vichan mengungkapkan, pada KTT Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Environment Summit) yang diadakan awal bulan ini, pencemaran plastik diakui sebagai masalah bumi, menimbang banyaknya ekologi laut dunia yang terancam oleh pencemaran jenis ini. Berdasarkan penelitian, limbah plastik di Indonesia akan mencapai 9,52 juta ton pada tahun 2019, yang setara dengan 14% dari total limbah yang akan dihasilkan di Indonesia. Padahal, limbah plastik sebanyak itu dapat dimanfaatkan untuk membuat jalan sepanjang 190.000 kilometer.

“Produsen tidak membuat plastik dengan maksud melihatnya terbuang di laut dan kami menyadari peran besar yang harus dimainkan oleh sektor industri untuk mengakhiri limbah plastik laut pada tahun 2035,” kata Vichan

Vichan menyebut apa yang diharapkan dari proyek tersebut terbukti berhasil. Teknologi yang ada di balik pembuatan jalan dengan mengunakan limbah plastik  ini terbukti cukup sederhana untuk diaplikasikan secara luas di Indonesia.

“Kami yakin teknologi ini akan dapat mengurangi volume sampah plastik yang dihasilkan Indonesia," imbuh Vichan.

Dono Christanto, Account Manager PT Dow Indonesia menambahkan, percobaan pertama untuk jalan aspal dengan menggunakan limbah plastik telah berhasil diselesaikan komolek perusmahan Grand Depok City, Jawa Barat, pada kuartal ketiga 2017. Sebanyak 3,5 metrik ton bahan limbah plastik dicampurkan pada aspal untuk membuat jalan sepanjang 1,8 kilometer, yang mencakup area seluas 9.781 meter persegi.

Hasil dari proyek selama dua bulan tersebut adalah sebuah jalan yang terbuat dari limbah plastik yang lebih tahan lama dan kuat apabila dibandingkan dengan jalan-jalan yang dibuat pada umumnya.

“Keberhasilan proyek ini merupakan kemajuan bagi Sasaran Berkelanjutan 2025 yang dicanangkan Dow, yakni memajukan konsep ekonomi berkelanjutan (circular economy) dengan memberikan beragam solusi untuk masalah lingkungan, meningkatkan kesadaran akan pentingnya daur ulang dan penggunaan kembali plastik, serta menciptakan lingkungan bisnis yang berkesinambungan bagi produsen dan konsumen plastik,” urai Dono.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: