Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korea Utara Ketahuan Masih Jalankan Operasi di Situs Nuklir Utamanya

Korea Utara Ketahuan Masih Jalankan Operasi di Situs Nuklir Utamanya Kredit Foto: KCNA/via REUTERS/Files
Warta Ekonomi, Pyongyang, Korea Utara -

Korea Utara tampaknya masih memperluas operasi di situs nuklir utamanya, pengawas atom PBB mengindikasikan.

Pernyataan oleh kepala Badan Energi Atom Internasional adalah sinyal lebih lanjut bahwa Korea Utara masih maju dengan aktivitas atomnya meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat untuk membatalkan program senjata nuklirnya.

Pada KTT para pemimpin pada bulan Juni di Singapura kedua pihak berjanji untuk bekerja menuju denuklirisasi lengkap di Semenanjung Korea.

Sejak itu, beberapa langkah konkret telah dilakukan terhadap pembongkaran program senjata nuklir Korea Utara secara menyeluruh yang terus diminta oleh Washington.

"Di Yongbyon, fasilitas nuklir utama Korea Utara yang secara luas diyakini telah menyediakan bahan fisil untuk bomnya, komponen tampaknya telah dibawa ke reaktor air ringan yang dibangun di sana," kata kepala IAEA Yukiya Amano, seperti dikutip dari The Star, Jumat (23/11/2018).

"Pada reaktor air ringan, agensi juga mengamati kegiatan yang konsisten dengan fabrikasi komponen reaktor dan kemungkinan pengalihan komponen-komponen ini ke dalam gedung reaktor," ungkap Amano dalam sebuah pernyataan kepada Dewan Gubernur IAEA, melaporkan pada periode sejak Agustus.

IAEA belum memiliki akses ke Korea Utara sejak 2009 dan terutama memantau kegiatan di sana melalui pencitraan satelit, yang berarti ia tidak dapat mengkonfirmasi pengamatannya.

Korea Utara juga tampaknya terus bekerja di Sungai Kuryong di dekatnya yang dibendung tahun lalu untuk meningkatkan pasokan air yang tersedia untuk mendinginkan reaktor yang direncanakan atau yang sudah ada, yang memiliki kapasitas produksi sebesar 5 Megawatt.

"Kegiatan lebih lanjut diamati di dekat Sungai Kuryong. Ini mungkin terkait dengan perubahan pada infrastruktur pendingin untuk reaktor 5MW (e) dan reaktor air ringan," kata Amano, menambahkan bahwa reaktor eksperimen kemungkinan ditutup sementara beberapa dari mereka kegiatan yang tidak ditentukan dilakukan.

Amano merujuk pada pertemuan antara Korea Utara dan Korea Selatan pada bulan September di mana Korea Utara menyatakan kesiapannya untuk mengambil tindakan termasuk pembongkaran permanen fasilitas nuklir utamanya di Yongbyon.

 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: