Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Kondisi Bisnis Startup Indonesia di 2018

Begini Kondisi Bisnis Startup Indonesia di 2018 Kredit Foto: Reuters/Beawiharta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kondisi perkembangan bisnis startup Indonesia selama tiga bulan terakhir, yakni kuartal ketiga 2018, sebagaimana dilansir dari TechinAsia.com, diwarnai dengan serangkaian pendanaan, tren menarik, serta peluncuran fitur baru dari berbagai startup.

Jumlah pendanaan selama kuartal III 2018 mengalami peningkatan dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya pada tahun ini. Menurut temuan, jumlah pendanaan dalam periode ini berhasil melampaui jumlah pada kuartal III 2017, namun belum mencapai jumlah pendanaan kuartal III 2016.

Sementara kuartal sebelumnya, tren peningkatan pendanaan seri B tampak berlanjut selama kuartal III tahun ini, yang juga didampingi peningkatan dalam jumlah pendanaan seri A.

Salah satu tren yang menonjol dalam periode ini adalah berbagai gejolak dalam industri fintech, terutama bidang P2P Lending. Startup di bidang fintech seperti Kredivo dan Moka menjadi kategori yang mendapat pendanaan paling banyak. Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaksanakan sederet "razia" terhadap startup fintech yang beroperasi tanpa izin serta mencabut izin startup yang ditemukan melakukan pelanggaran.

Grab memaparkan strategi mereka untuk menjadi Super App dengan mengandalkan platform terbuka dan kemitraan dengan penyedia layanan lain. Sehubungan dengan visi tersebut, Grab telah meluncurkan layanan GrabFresh untuk pemesanan kebutuhan sehari-hari dan GrabAds dalam bidang periklanan.

Go-Jek terus melanjutkan ekspansi bisnis dengan rangkaian investasi melalui Go-Ventures dan kerja sama dengan berbagai startup lain untuk menghadirkan layanan baru, seperti PayLater.

Jack Ma, pendiri Alibaba Group, mengumumkan akan segera mundur dari posisinya sebagai Executive Chairman Alibaba. Setelah meninggalkan jabatannya, ia menyatakan akan terus berupaya menjaga nilai-nilai Alibaba serta mulai bergerak di bidang filantropi pendidikan.

Jd.id mulai menggerakkan eksperimen di bidang ritel offline melalui toko tanpa kasir Jd.id X, serta layanan belanja Jd.id Virtual di sejumlah stasiun kereta api Jabodetabek.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: