Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indef: Data Statistik Harus 'Catchy' untuk Menarik Milenial

Indef: Data Statistik Harus 'Catchy' untuk Menarik Milenial Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Institute for Developmenet of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menyatakan bahwa data statistik yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) harus menarik bagi kalangan generasi milenial.

"Milenial dikenal sebagai screen mover atau screen runner atau berpindah-pindah dalam membaca, sehingga bisa melompat hingga tiga screen (layar yang terbuka) dalam satu kesempatan," kata Bhima Yudhistira dalam workshop Peningkatan Wawasan Statistik kepada Media yang digelar di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (24/11/2018).

Menurut Bhima, ada beberapa hal yang perlu dihadapi terkait dengan generasi milenial, yang menurut data BPS pada tahun ini, populasinya di Indonesia mencapai hingga sekitar 90 juta orang.

Sejumlah hal itu, ujar dia, adalah kajian yang menunjukkan bahwa rata-rata fokus atensi atau perhatian dari generasi milenial hanya sekitar 12 detik, bahkan untuk generasi Z (pascamilenial) bisa hanya sekitar 8 detik.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa saat ini banyak orang yang lebih suka membaca secara skimming atau secara cepat, sehingga cenderung hanya membaca intisari atau bahkan hanya judulnya, dan bukan keseluruhan isinya.

Untuk itu, lanjutnya, hal yang penting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana dapat menyajikan data yang menarik bagi kalangan milenial.

"Penting untuk bagaimana menyajikan data yang catchy dan enak dibaca karena milenial tidak suka data informasi yang overload. Bagaimana menampilkan data itu lebih enak untuk dibaca," katanya.

Cara pandang seperti itu penting dilakukan saat ini, di mana terjadi banyaknya fenomena disorientasi dan hoaks, di mana sebagian masyarakat hanya memperoleh data dari yang dibagi di dalam platform medsos, dan bukannya menggunakan sumber resmi atau yang berasal seperti dari data pemberitaan jurnalistik.

Untuk BPS, Bhima memberikan masukan agar tampilan laman resmi BPS semakin menarik, seperti adanya tampilan highlight terkait infografis atau data utama yang penting dan menarik di halaman depan laman.

Selain itu, peneliti Indef juga mengungkapkan bahwa ada beberapa data yang perlu untuk terus dimutakhirkan secara berkala di laman resmi BPS, seperti data ekspor impor terakhir, data energi, hingga informasi seperti data pangan baru luas lahan sawah.

Bhima juga mengutarakan harapannya agar BPS ke depannya benar-benar menjadi sumber yang paling termutakhirkan dan terpercaya dalam menampilkan berbagai data yang terkait dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berdampak pada masyarakat luas.

Sedangkan kepada para jurnalis, ia mengemukakan agar para perwarta jangan takut atau malu untuk melakukan pengecekan ulang kepada BPS, terkait berbagai data yang dilontarkan oleh para politisi.

Sebelumnya, mantan Ketua Mahkamah Konstutusi Mahfud MD menyatakan, pemimpin Indonesia pada 2045 akan didominasi oleh generasi milenial dan juga generasi Z, serta generasi Alpha yang harus dipersiapkan untuk kemajuan bangsa.

"Kalau saya ini kan generasi Baby Boomers, kalau generasi milenial itu generasi yang lahir 1980 sampai 2000. Generasi Z itu yang lahir 2000 sampai 2010, dan generasi Alpha itu lahirnya setelah 2010 sampai sekarang," kata Mahfud saat berbicara dalam seminar Indonesia Emas 2045 di Mata Millennials yang diselenggarakan MMD Initiative di Universitas Al Azhar Indonesia di Jakarta, Rabu (7/11/2018).

Mahfud menyatakan Indonesia sebenarnya mempunyai segalanya untuk maju, mulai dari sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Oleh karena itu, Indonesia harus dirawat dengan baik.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: