Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Susi Pudjiastuti: Nelayan Tangkap Ikan Pakai Alat Ramah Lingkungan

Susi Pudjiastuti: Nelayan Tangkap Ikan Pakai Alat Ramah Lingkungan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jember -

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama Bupati Jember, Faida, menghadiri Kongres Nelayan yang digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (24/11/2018). Susi berkata bahwa Presiden Jokowi ingin membangun kemaritiman Indonesia menjadi nomor satu di dunia karena laut Indonesia terpanjang kedua di dunia sehingga laut merupakan masa depan bangsa Indonesia. 

Ia mengajak nelayan untuk menjaga kelestarian laut yang menjadi masa depan bangsa Indonesia dan pemerintah melalui sejumlah peraturan ingin membantu masyarakat untuk menjaga lautnya supaya populasi ikan bertambah banyak.

"Saya imbau bapak-bapak nelayan menangkap ikan dengan alat tangkap yang ramah lingkungan dan jangan mengambil benih ikan, agar benih tersebut terus tumbuh besar dan menjadi ikan yang bisa ditangkap nantinya," kata Susi di hadapan ribuan nelayan dalam Kongres Nelayan, Sabtu (24/11/2018). 

Selain menyampaikan pesan menjaga laut, ia juga menyampaikan tentang kemudahan berlayar bagi nelayan yang memiliki kapal dengan ukuran kurang dari 10 GT karena tidak perlu Surat Laik Operasi (SLO) untuk melaut.

Sementara Bupati Jember, Faida, mengatakan pentingnya pengembangan kemaritiman dan potensi kelautan di Jember karena memang potensi kemaritiman dan kelautan di daerahnya yang luar biasa, bukan karena jumlah nelayan yang banyak.

Luas perairan laut di Jember 54 kilometer persegi dengan potensi produksi lebih dari 40 ribu ton per tahun, namun yang baru termanfaatkan sebesar 22,5% saja.

"Masih banyak potensi yang bisa digali dengan cara-cara yang benar sehingga akan menjadi kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat Jember," katanya.

Faida menjelaskan kondisi nelayan di Kabupaten Jember mayoritas nelayan menggunakan jukung untuk menangkap ikan sebanyak 1.872 nelayan dan dari jumlah nelayan itu, jumlah jukung dengan ukuran 5 hingga 10 GT (gross ton) tidak sampai 300 unit dan jukung dengan ukuran lebih dari 10 GT sebanyak 153 unit.

"Jumlah nelayan terbesar berada di Kecamatan Puger yang mencapai 72 persen, sedangkan 12% berada di Kecamatan Ambulu dan sisanya tersebar di beberapa kecamatan pesisir Jember," ujarnya.

Ia mengatakan sebanyak 500 nelayan telah mendapatkan bantuan sertifikasi hak atas tanah nelayan. Jumlah itu tersebar di lima desa, yakni Desa Sumberejo, Puger Wetan, Mojomulyo, Mayangan, dan Pajer Paseban dengan masing masing 100 sertifikat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: