Prabowo Didemo Tukang Ojek, Ini Sebabnya

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang menyinggung tren pemuda Indonesia yang memilih menjadi tukang ojek begitu lulus SMA berbuntut panjang. Para tukang ojek di sejumlah daerah berdemo karena tidak terima dengan pernyataan tersebut.

Isu soal profesi tukang ojek ini berawal saat Prabowo berbicara mengenai jalur karier pemuda yang kini tengah jadi tren. Ia menyoroti banyaknya pemuda yang setelah lulus SMA memilih berkarier menjadi sopir ojek.

Beberapa pihak menilai pernyataan Prabowo itu bernada merendahkan tukang ojek. Namun Timses Prabowo-Sandiaga Uno sudah menjelaskan, bukan maksud Prabowo merendahkan profesi itu.

Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Faldo Maldini, mengatakan tidak ada maksud merendahkan tukang ojek dalam pernyataan Prabowo tersebut. Hal itu diungkapkan karena isu ketenagakerjaan.

"Apa yang salah menyampaikan realitas? Tidak merendahkan profesi sama sekali. Saya berharap ini jadi diskusi yang bermutu, misalnya isu ketenagakerjaan dalam sharing economy. Kan lebih cerdas diskusinya," ujarnya di Jakarta, Sabtu (24/11/2018).

Meski begitu, sejumlah pengemudi ojek online (ojol) yang menjadi pendukung Prabowo-Sandiaga pun juga angkat bicara. Bahakn dalam acara pembacaan ikrar pemenangan untuk Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. Mereka mengaku tak merasa direndahkan dan mengklaim 74% driver ojol se-Indonesia mendukung Prabowo-Sandi.

"Nggak merasa direndahkan. Orang bentuk keprihatinan, justru dia merasakan perihnya anak bangsa yang kondisinya seperti itu tidak bisa diberikan regulasi," terang Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Dirgantara dan Transportasi (SPDT), Rusli.