Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bekraf: Ekonomi Kreatif Berikan Sumbangsih Peningkatan PDB

Bekraf: Ekonomi Kreatif Berikan Sumbangsih Peningkatan PDB Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan sektor ekonomi kreatif memberikan sumbangsih terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Bahkan, pertumbuhan industri kreatif Indonesia ini selalu positif.

Triawan menggungkapkan di Jakarta, Sabtu (24/11) bahwa nilai PDB ekonomi kreatif mencapai Rp1.009 triliun pada tahun lalu. Kontribusi ekonomi kreatif Indonesia pada tahun 2018 sebesar Rp1.105 triliun. Setiap tahun terjadi peningkatan nilai PDB minimal Rp100 triliun, ujarnya.

Menurut Triawan, ada tiga sektor yang memberikan kontribusi besar dalam industri ekonomi kreatif, yakni fesyen, kuliner, dan craft/kriya. Saat ini, UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) berbasis ekonomi kreatif dengan mudah meraih pasar dengan dukungan e-commerce.

Seperti halnya, Bukalapak. Bukalapak sudah memiliki empat juta pelapak dari seluruh Indonesia. Itu baru 3-4 persen dari ritel Indonesia. Jadi, masih banyak produk Indonesia yang akan bertumbuh, imbuhnya.

Bekraf sendiri, sambungnya, mendorong agar para pelaku UMKM ini tidak hanya sebagai UMKM saja, tapi menjadi usahawan baru dengan penghasilan miliaran rupiah demi menyejahterakan ekonomi Indonesia. Menurut Triawan, saat ini pemerintah mendukung berkembangnya akses internet di seluruh pelosok Indonesia dengan menggunakan Palapa Ring.

Palapa Ring adalah jaringan optik yang berada di 57 kabupaten/kota dan wilayah 3 T (terdepan, terluar, dan tertinggal) yang mendukung penetrasi internet di seluruh Indonesia. Adanya Palapa Ring, luar biasa terhubungannya antara daerah yang satu dengan yang lain. Diharapkan ke depannya kontribusi ekonomi kreatif yang sekarang ini saja pada PDB sudah setiap tahun sebesar Rp100 triliun, dapat bertambah atau double, ungkapnya. Ia mengingatkan agar pelaku pasar Indonesia meniru strategi Tiongkok dalam memanfaatkan pasar mereka sendiri. Setelah itu, melakukan ekspansi ke luar negeri. Local first and global later, pungkas Triawan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: