Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ipsos: 64% Milenial Senang Belanja di E-Commerce

Ipsos: 64% Milenial Senang Belanja di E-Commerce Kredit Foto: Ipsos
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hasil studi terbaru Ipsos Indonesia pada kuartal III 2018 dengan judul E-Commerce Outlook 2018 menunjukkan bahwa 64% masyarakat yang berbelanja di e-commerce berasal dari kalangan milenial, di mana sebanyak 37% berdomisili di Pulau Jawa. Sementara platform e-commerce yang menjadi favorit masyarakat ialah Tokopedia.

Studi E-Commerce Outlook 2018 memfokuskan diri pada penelitian kebiasaan masyarakat, baik milenial dan nonmilenial dalam mengakses layanan online seperti e-commerce, mulai dari perusahaan e-commerce yang paling sering diakses sampai dengan tipe pembayaran yang biasa dilakukan.

Studi ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online kepada responden online panel dari Ipsos pada Agustus 2018 di seluruh Indonesia. Alasan menggunakan online panel karena memiliki akses ke internet, sehingga bisa dikatakan online panel adalah masyarakat online (netizen).

"Profil netizen yang berbelanja di e-commerce sangat menarik untuk ditelaah, di mana hasil penelitian kami menunjukkan bahwa netizen milenial lebih banyak berbelanja di e-commerce," ungkap Head Of Observer di Ipsos, Andi Sukma dalam keterangannya di Jakarta, Senin (26/11/2018).

Lebih lanjut dia menjabarkan, profil masyarakat yang berbelanja di e-commerce mayoritas adalah kalangan ekonomi atas, memiliki pendapatan bulanan minimal Rp3 juta rupiah, bekerja, dan telah menikah. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang berbelanja online memiliki buying power untuk menentukan pembelian di e-commerce.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lima perusahaan e-commerce yang paling banyak dikunjungi ialah Tokopedia (49%), diikuti oleh Shopee (45%), Lazada (39%), Bukalapak (38%) dan Blibli (17%). Pengunjung website atau aplikasi kelima perusahaan tersebut lebih banyak melakukan pembelian daripada berselancar saja. Ini menunjukkan adanya kepercayaan dari netizen untuk langsung melakukan pembelian di e-commerce tersebut.

Sementara produk fesyen masih menjadi favorit netizen, baik pria maupun wanita. Setelah itu, ada variasi produk favorit berdasarkan jenis kelamin, di mana pria lebih cenderung melakukan pembelian barang teknologi atau gawai, elektronik, pembayaran tagihan atau untuk perjalanan.

Sedangkan netizen wanita lebih cenderung melakukan pembayaran tagihan, kosmetik, produk perawatan, kebutuhan sehari-hari, dan produk makanan serta minuman. Adapun jenis pembayaran yang disukai saat ini sudah bergeser dari COD menjadi debit transfer.

Untuk diketahui, menurut Asosiasi E-Commerce Indonesia (IDeA), kontribusi e-commerce terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) telah mencapai 2%. Menurut Bank Indonesia, prediksi total transaksi e-commerce selama 2018 akan mencapai Rp102 triliun. Pemerintah Indonesia pun memperkirakan kontribusi e-commerce terhadap PDB sebesar 10% pada 2020 seiring dengan target memposisikan Indonesia sebagai pusat e-commerce di Asean.

Hal ini memberikan pengaruh positif bagi pertumbuhan ekonomi secara digital di Indonesia. Oleh karena itu, Ipsos melihat pertumbuhan e-commerce ini sebagai sesuai yang positif, baik bagi pebisnis, konsumen maupun masyarakat pada umumnya.

"Bagi pebisnis, e-commerce berdampak pada pengurangan biaya operasional dan kesempatan memperlebar pangsa pasar dengan tidak berbanding lurus terhadap modal yang harus disiapkan akibat dari ekspansi bisnis tersebut, sehingga memberikan dorongan pada perekonomian wilayah yang lebih merata dikarenakan konsep e-commerce yang tidak terhalang oleh jarak," kata Soeprapto Tan, Managing Director Ipsos Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: