Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembangunan Ala Jokowi Bukan Jawa Sentris

Pembangunan Ala Jokowi Bukan Jawa Sentris Kredit Foto: Tarsus Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Jokowi mengklaim jika pemerintahannya selama 4 tahun memerintah telah memperbaiki struktur fiskal.

"Subsidi BBM yang persentasenya 82 persen justru dinikmati kalangan masyarakat atas. Ini yang 2014 kita pangkas, untuk kegiatan produktif, untuk membangun jalan, membangun 'airport', membangun jalan-jalan tol. Dari sini kita mulai untuk membangun pembangkit tenaga listrik," kata Jokowi di Jakarta, Senin (27/11/2018).

Ia menambahkan pengerjaan fondasi ekonomi itu pun bukan "Jawa Sentris" melainkan "Indonesia Sentris".

"Orientasi kita memang tidak Jawa sentris, tidak hanya di pulau Jawa tapi Indonesia Sentris, inilah perubahannya. Kalau saya orang politik, yang bener dibangun di Jawa karena penduduk padat, 60 persen, 'return' ekonomi di Jawa dan 'return' politik juga bisa 60 persen di Jawa tapi risiko itu sudah dihitung dan kita memilih yang Indonesia sentris," tegas Presiden.

Tujuannya adalah karena pemerintah ingin menghadirkan pemerataan dan memunculkan sentra-sentra ekonomi baru di luar Jawa.

"Kita sudah memangkas regulasi berbelit-belit, tapi sampai saat ini belum cukup. Saya beri contoh, izin untuk membangun pembangkit tenaga listrik, saya ingat betul, ada 258 izin yang harus ditempuh untuk membangun itu, berapa tahun mengurus izin sebanyak itu? Kita pangkas jadi 58, tapi saya bilang belum cukup, terlalu banyak izin seperti itu tapi ini perlu proses tidak bisa instan, perlu proses untuk mulai kompetitif, efisien," tutur Presiden.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: