Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Polisi India Diminta Tak Ambil Jasad Misionaris AS yang Dipanah Suku Sentinel

Polisi India Diminta Tak Ambil Jasad Misionaris AS yang Dipanah Suku Sentinel Kredit Foto: File/Daily Mail
Warta Ekonomi, New Delhi -

Otoritas India diminta untuk tidak mengambil tubuh seorang misionaris Amerika yang tewas dipanah suku Sentinel.

"John Chau terbunuh dua minggu yang lalu ketika dia mendarat di pulau Sentinel Utara di Samudra Hindia," nelayan yang menurunkannya menuturkan kepada polisi.

Pulau terpencil seukuran Manhattan, bagian dari Kepulauan Andaman India, adalah rumah bagi Sentinelese, salah satu suku di dunia yang tak tersentuh peradaban.

Polisi India pada Sabtu mengamankan perahu 400 meter (meter) di lepas pantai dan melihat pria di pantai dengan busur dan panah, tetapi mereka tidak ingin mengganggu suku atau memprovokasi lebih banyak kekerasan.

Pada Senin (26/11/2018), Survival International, yang berusaha melindungi hak-hak masyarakat suku, mengatakan pihak berwenang India harus menghentikan operasi yang "sangat berbahaya" bagi kedua belah pihak.

"Risiko epidemi mematikan flu, campak atau penyakit luar lainnya sangat nyata, dan meningkat dengan setiap kontak seperti itu," ungkap direktur kelompok itu Stephen Corry dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Channel NewsAsia, Selasa (27/11/2018).

"Jenazah Chau harus dibiarkan sendiri, sebagaimana seharusnya Suku Sentinel juga harus dibiarkan sendiri," tuturnya.

Hal ini diulang dalam pernyataan bersama oleh sekelompok antropolog India, penulis, dan aktivis termasuk Pankaj Sekhsaria, Vishvajit Pandya dan Madhusree Mukerjee.

"Hak dan keinginan Sentinel harus dihormati dan tidak ada yang bisa dicapai dengan meningkatkan konflik dan ketegangan, dan lebih buruk lagi, untuk menciptakan situasi di mana lebih banyak bahaya yang ditimbulkan," ungkap mereka.

Chau, menurut akun Instagram yang diakui sebagai "Wilderness Emergency Medical Technician" berinteraksi dengan Sentinelese sebelum dia meninggal dan kembali ke perahu nelayan.

Di sana dia mencatat dalam tulisan-tulisan yang diberikan kepada media AS.

"Nama saya adalah John. Aku mencintaimu dan Yesus mencintaimu," tuturnya.

Chau kembali ke pulau keesokan harinya, tetapi tidak pernah kembali. Polisi mengatakan bahwa ketika dua nelayan India dibunuh oleh suku itu pada 2006 setelah perahu mereka hanyut ke darat, suku itu mengaitkan tubuh mereka di pancang bambu yang menghadap ke laut.

"Itu sejenis orang-orangan sawah," ungkap kepala kepolisian kawasan itu, Dependra Pathak.

Para nelayan yang membawa Chau ke Sentinel Utara, beberapa di antaranya telah ditahan oleh polisi. Mereka mengatakan mereka melihat suku menguburkan tubuh di pantai.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: