Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemkot Makassar dan BI Kembangkan 7 Kawasan Peduli Inflasi 

Pemkot Makassar dan BI Kembangkan 7 Kawasan Peduli Inflasi  Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dan Bank Indonesia (BI) terus bersinergi untuk menciptakan kondisi perekonomian yang kondusif. Salah satu inovasi yang dihadirkan berupa pengembangan kawasan peduli inflasi di tujuh titik di Kota Daeng. Tujuannya untuk memfasilitasi dan mendorong kemandirian masyarakat dalam upaya pengendalian inflasi. 

Penjabat Sekretaris Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin, mengungkapkan pengembangan kawasan peduli inflasi di tujuh titik di Kota Makassar hanyalah permulaan. Diharapkan ke depannya bukan hanya 7 kawasan saja yang dijadikan pengembangan inflasi, tetapi juga kawasan dan lorong lainnya yang ada di Kota Makassar. 

"Untuk itu pendampingan dari Bank Indonesia dan Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar terus dibutuhkan agar program penataan lorong peduli inflasi bisa berhasil," kata Naisyah, di Makassar. 

Peluncuran perdana daerah pengembangan kawasan peduli inflasi di Kota Makassar sudah dilaksanakan di Kelurahan Tallo Baru, Kecamatan Panakkukang pada akhir pekan lalu. Pemkot Makassar dan BI Perwakilan Sulsel telah menetapkan enam daerah lain yang menjadi kawasan peduli inflasi. 

Adapun kawasan peduli inflasi tersebar di tujuh dari 14 kecamatan di Kota Makassar yaitu: Kelurahan Tello Baru, Kecamatan Panakukkang; Kelurahan Melati, Kecamatan Ujung Pandang; Kelurahan Ballang Baru, Kecamatan Tamalate; Kelurahan Timongan Lompoa, Kecamatan Bontoala; Kelurahan Malimongan, Kecamatan Wajo; Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea; dan Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala. 

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Bambang Kusmiarso, menyampaikan keberadaan tujuh kawasan peduli inflasi diharapkan dapat memotivasi dan menjadi percontohan bagi daerah lainnya dalam pengembangan kawasan produktif.

"Keberadaan kawasan peduli inflasi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, partisipasi dan menjadi sumber mata pencaharian baru masyarakat," ucapnya. 

Menurut Bambang, program pengembangan kawasan peduli inflasi akan terus diperkuat melalui sinergi dan partisipasi dari berbagai pihak. "Ke depan pengembangan kawasan peduli inflasi tidak hanya sebatas pada aspek produksi, namun juga aspek lainya seperti penguatan kelembagaan, akses pasar dan penciptaan nilai tambah atau hilirasi produk yang dihasilkan melalui pengembangan industri skala rumah tangga sehingga akan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat dan perekonomian," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: