Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

10 Peluang Perusahaan Bangun Kepercayaan Digital di Tengah Risiko Siber

10 Peluang Perusahaan Bangun Kepercayaan Digital di Tengah Risiko Siber Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Survei Digital Trust Insights dari PwC mengumumkan hasil temuan di Asia Pasifik bahwa terdapat 39% responden yang berencana berinvestasi untuk keamanan Internet of Things (IoT) dalam 12 bulan ke depan, termasuk di Indonesia.

Melihat hasil survei tersebut, Risk Assurance Leader dari PwC Indonesia, Subianto menyarankan perusahaan-perusahaan di Tanah Air untuk mulai membangun kepercayaan digital demi mengamankan bisnisnya di tengah ancaman serangan siber yang makin berbahaya saat ini.

"Penting agar perusahaan-perusahaan di Indonesia mulai membangun kepercayaan digital agar dapat bertahan di masa depan," kata dia dalam siaran pers, Selasa (28/11/2018).

Sean Joyce, Cybersecurity and Privacy Leader dari PwC AS, menambahkan bahwa prioritas risiko siber sekarang ini telah berevolusi dari fokus pada keamanan informasi menjadi fokus yang lebih holistik, yaitu pada manajemen risiko digital.

"Keyakinan pada SDM, proses, dan teknologi sangat penting untuk membangun dunia digital yang aman. Lebih dari sekadar menanggulangi risiko, perusahaan harus secara tuntas mengintegrasikan dan menyelaraskan isu-isu keamanan siber ke dalam strategi bisnisnya. Perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif dengan menjadi penyedia yang terpercaya dalam keselamatan, keamanan, keandalan, privasi, dan etika data," jelas Sean.

Merangkum pandangan dari 3.000 pemimpin bisnis di 81 wilayah dari berbagai sektor industri, survei tersebut merinci mekanisme yang diperlukan oleh badan-badan usaha untuk membangun kepercayaan digital di tengah risiko siber yang terus berevolusi, serta mengidentifikasi sedikitnya 10 peluang untuk meningkatkan keamanan dan privasi serta membangun kepercayaan konsumen.

Peluang tersebut, ialah (1) melibatkan para ahli keamanan sejak tahap awal proses transformasi digital, (2) meningkatkan kualitas SDM dan tim pemimpin, (3) meningkatkan kesadaran dan akuntabilitas karyawan, (4) meningkatkan komunikasi dan keterlibatan dengan direksi, (5) menyertakan keamanan sebagai salah satu sasaran bisnis, (6) membangun kepercayaan jangka panjang terkait data, (7) meningkatkan ketahanan siber, (8) mengenali musuh-musuh yang sebenarnya, (9) proaktif dalam hal kepatuhan, serta (10) tetap mengikuti laju inovasi.

Untuk diketahui, survei Digital Trust Insights adalah pembaruan dari survei Global State of Information Security (GSISS), yakni suatu kajian global oleh PwC yang selama 20 tahun menjadi sumber terpercaya untuk menentukan arah di tengah risiko siber yang penuh gejolak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: