Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Rencana Pengembangan Bisnis Adhi Karya di Tahun Politik

Begini Rencana Pengembangan Bisnis Adhi Karya di Tahun Politik Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) pada tahun 2019 yang lebih dikenal dengan tahun politik perseroan akan fokus ke bisnis jalan tol dan propertinya. Namun, perseroan juga akan mengembangkan bisnis Sistem Penyedia Air Minum (SPAM). Perusahaan pelat merah ini pun akan menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp4 triliun hingga Rp5 triliun di tahun 2019. 

Untuk bisnis jalan tol, saat ini perseroan tengah menginisiasi pembangunan jalan tol Solo-Jogja yang diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp23 triliun tapi tahun depan perseroan akan menganggarkan dana Rp600 miliar. Kemudian, perseroan juga berencana untuk menambah kepemilikan di tol-tol dalam kota.

"Kami punya share (di tol dalam kota) tapi sangat kecil, ini mau tambah juga rencananya. Saat ini kami hanya punya 3%," kata Direktur Keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Enthus Asnawi Mukhson, di Jakarta, Kamis (29/11/2019).

Di bisnis properti, saat ini Adhi Karya melalui anak usahanya PT Adhi Commuter Properti (ACP) tengah berupaya untuk menggarap lima proyek transit oriented development (TOD) dengan total luas lahan mencapai 20 hektare. Guna merealisasikan rencana pembangunan tersebut, perseroan pun akan mengantarkan ACP untuk melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Perseroan pun akan menganggarkan dana capex Rp3 triliun untuk pembangunan propertinya.

"Untuk properti kita mau inject lagi ke ACP," jelasnya.

Adapun untuk bisnis pengelolahan limbah atau SPAM, perseroan akan mengerjakan proyek pembangunan di Batam. Dimana, dana investasinya diprediksi akan sebesar Rp1 triliun.

"Bendungannya belum selesai juga. Mudah-mudahan tahun depan bendungannya sudah selesai, nanti bikin jalurnya dulu, berjalan paralel," ungkapnya.

Dana capex sebagian akan diperoleh perseroan dari dana kas internal. Adhi juga akan mengeksekusi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) yang msaih ada senilai Rp2 triliun.

"Dananya sendiri atau utang. Kita masih punya sisa PUB dari yang lalu masih ada Rp2 triliun itu salah satu alternatif sumber pendanaan. Kemudain juga kan ada ipo dua tahun depan APG (PT Adhi Persada Gedung) dan ACP," terangnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: