Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkes: Masyarakat Indonesia Masih Alergi Buah dan Sayur

Kemenkes: Masyarakat Indonesia Masih Alergi Buah dan Sayur Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan adanya peningkatan obesitas pada orang dewasa sedari 2007. Rendahnya konsumsi sayuran diduga menjadi penyebab utama munculnya gangguan kesehatan mulai dari obesitas, kanker, stroke, penyakit ginjal krinis, diabetes melitus hingga hipertensi. Konsumsi buah dan sayuran masyarakat Indonesia mengacu data BPS 2016 mencapai 173 gram per hari, lebih kecil dari angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO), 400 gram per hari.

Sementara konsumsi buah lebih sedikit ketimbang sayuran, yaitu 67 gram per kapita per hari. Anjuran pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk mengkonsumsi buah-buahan hingga 2-3 porsi per hari nampaknya belum menjadi prioritas masyarakat. Pasalnya konsumsi makanan cepat masih menjadi menu favorit.

"Kalau tubuh kita kekurangan konsumsi buah dan sayur dampaknya bisa jangka panjang, bahkan saat ini penyakit tidak menular justru banyak menyerang usia muda, masih produktif," ungkap Dokter Susianto Tseng dalam keterangan resminya kepada redaksi Warta Ekonomi, Jumat (31/11/2018).

Mengonsumsi buah dan sayuran diakui dokter yang juga seorang vegan ini secara disiplin menjadi kunci menjaga daya tahan tubuh dari serangan penyakit. Rumus sayuran dalam piring sangat sederhana, yakni 1/3 sayuran, 1/3 nasi, 1/6 buah, dan 1/6 lauk.

Ketersediaan sayuran di pasar, baik tradisional maupun modern saat ini sejatinya juga cukup. Demikian juga dengan ragam dan kualitasnya, tidak kalah dari sayuran impor karena petani sayuran Indonesia memiliki akses terhadap benih sayuran unggul berkualitas.

Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, sebenarnya pemerintah gencar mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi buah dan sayuran secara rutin. Melalui Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Perbaikan Gizi jelas bahwa prioritas kesehatan adalah menanggulangi masalah gizi masyarakat, khususnya balita melalui kesadaran mengkonsumsi buah dan sayuran.

"Tiga hal yang menjadi fokus kesadaran hidup sehat, yaitu meningkatkan aktivitas fisik, konsumsi sayuran dan buah, kemudian deteksi dini penyakit," jelas Nila.

Melalui upaya disiplin mengkonsumsi buah dan sayuran, menghindari minuman beralkohol dan rokok, maka masyarakat Indonesia akan terhindar dari kecenderungan penyakit tak menular, seperti hipertensi dan diabetes melitus. Berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes melitus naik dari 6,9% menjadi 8,5%, dan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%.

Sayur dan Kultivasi Kesehatan Jantung

Para ahli medis, terutama ahli organ dalam menyepakati bahwa penyakit jantung ditimbulkan oleh faktor-faktor yang dapat dicegah. Kontribusi faktor genetis terhadap penyakit jantung yang berujung pada kematian dinilai relatif lebih kecil dibandingkan dengan faktor eksternal. Namun, gagasan demikian relatif baru dalam dunia medis.

Sekitar akhir 1970an, para ilmuwan medis Barat beralih meneliti faktor-faktor eksternal penyebab penyakit jantung, seperti makanan, olahraga, dan konseling kelompok. 

Analisis bahwa makanan sebagai salah satu sumber pemicu penyakit jantung dianggap sungguh tepat di tengah maraknya tren konsumerisme makanan siap saji yang jauh dari mutu gizi. Sebenarnya gizi dan vitamin banyak terkandung dalam sayuran dan buah-buahan.

Dokter Susianto Tseng mengatakan, sayur merupakan makanan sehat, rendah lemak, kaya vitamin yang menyehatkan. Para ahli kesehatan sangat menyarankan mengonsumsi sayuran yang cukup setiap hari.

"Generasi kita kekurangan konsumsi sayur dan buah, 8% saja yang mengonsumsi," ujarnya.

Mengonsumsi sayur dan buah harus dibiasakan sedari kecil, peran orangtua dalam hal ini sangat penting. Sayuran kaya akan zat antioksidan yang mencegah risiko kanker. Mengonsumsi sayur dalam jumlah cukup setiap hari akan menghindarkan seseorang dari risiko obesitas.

Selain itu, sayuran bermanfaat menstabilkan tekanan darah, beberapa sayuran tertentu bermanfaat menurunkan sekaligus menaikkan darah dengan baik. Demikian pula dengan kesehatan jantung, melalui konsumsi sayuran, seseorang akan memperoleh kesehatan jantung yang prima.

"Cara untuk mendapatkan jantung sehat selain rutin olahraga, konsumsi air putih cukup, juga mengkonsumsi sayuran cukup," tambah Susianto.

Mengonsumsi sayuran secara teratur akan membantu seseorang yang berisiko penyakit jantung kembali berkultivasi memperoleh kesehatan tubuh dan jiwanya. 

Selain memperbaiki kualitas jantung, konsumsi sayuran akan menurunkan risiko sembelit. Kandungan serat dalam sayuran akan melancarkan pencernaan. Banyak manfaat mengkonsumsi sayuran secara teratur bagi tubuh, dan mengolah sayuran menjadi berbagai jenis menu makanan dan minuman akan memberikan variasi menghindari rasa bosan makan sayuran. Berani tambah porsi sayuran di piringmu?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: