Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebarkan Sayap Bisnis, Weibo Luncurkan Produk dengan Beragam Bahasa

Lebarkan Sayap Bisnis, Weibo Luncurkan Produk dengan Beragam Bahasa Kredit Foto: Brent Lewin—Bloomberg/Getty Images
Warta Ekonomi, Hong Kong -

Dalam rangka mendorong pasar luar negeri, raksasa media sosial China Weibo sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan produk baru dalam bahasa yang berbeda.

Platform bergaya Twitter telah menjadi pemain penting di China yang juga dikenal dengan sensor beratnya, tetapi pihakknya menyatakan ingin menjangkau khalayak China di luar negeri, direktur operasi senior Weibo Sports Zhang Zhe mengatakan.

"Kami ingin semua orang di dunia yang berbahasa China untuk menggunakan Weibo," tuturnya di sela-sela konferensi Sports Connects olahraga-bisnis minggu ini di Dongguan, China selatan, seperti dikutip Channel NewsAsia, Jumat (30/11/2018).

Zhang menambahkan bahwa Weibo juga mencari celah untuk merilis produk baru yang lebih fleksibel dalam berbagai bahasa termasuk bahasa Inggris, sebagian terinspirasi oleh keberhasilan TikTok China di luar negeri.

Aplikasi berbagi video berdurasi pendek telah terbukti sangat populer tahun ini. Pembuatnya yang berbasis di Beijing, Bycedance, minggu ini mengumumkan kerja sama global dengan NBA basket yang akan memungkinkannya untuk menampilkan sorotan di beberapa negara, termasuk AS.

"Weibo adalah produk yang sangat komprehensif. Kami tidak hanya memiliki video, kami juga memiliki gambar, grafik, artikel, bahkan streaming langsung. Jadi kami punya segalanya," ungkap Zhang, berbicara melalui penerjemah.

"Kami tidak bisa secara cuma-cuma memperkenalkan Weibo di luar negeri, karena sudah ada Twitter, Facebook," tuturnya.

"Tidak masuk akal untuk bersaing secara langsung, jadi jika Weibo meluncur ke luar negeri, kami pikir mungkin jika kami hanya memiliki satu area khusus produk, kami benar-benar dapat memotong pasar, seperti yang dilakukan TikTok," tambahnya.

Komentar-komentar Zhang dan pengumuman Byteance menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan internet di China, yang tidak lagi puas dengan pasar domestik di negara berpenduduk terbesar di dunia, mulai melirik ke luar negeri.

Tetapi perusahaan-perusahaan teknologi China tidak selalu disambut baik di pasar luar negeri, dengan pengawasan dan keamanan data yang menjadi kekhawatiran negara-negara lain.

Minggu ini, Selandia Baru memblokir Huawei China dari peluncuran layanan 5G, kemudian menyalahkan operator telekomunikasi terbesarnya, Spark, atas kekhawatiran isu keamanan nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: