Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis Perumahan Topang Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Bisnis Perumahan Topang Pertumbuhan Ekonomi Nasional Kredit Foto: Antara/Siswowidodo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk atau BTN, Maryono, menilai sektor perumahan telah memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Secara makro, bisnis perumahan telah mmberikan kontribusi positif terhadap PDB.

"Tahun ini saja dengan kondisi pertumbuhan ekonomi belum begitu naik kita punya kontribusi 2,9%," ujar Maryono saat melepas rombongan media gathering BTN ke Semarang dari Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Sebagai contoh, kata Maryono, lihat saja ketika dibangun perumahan di kawasan tertentu, maka ekonomi di daerah tersebut pun bertumbuh, mulai dari kenaikan harga tanah, bermunculannya sentra ekonomi seperti pasar tradisional dan pasar malam hingga menjamurnya dagangan kuliner di komplek perumahan tersebut. Belum lagi bisnis material bangunan yang banyak permintaan dari para konsumen yang ingin merenovasi rumahnya menjadi lebih cantik.

“Jika investasi properti meningkat, kebutuhan rumah masyarakat terpenuhi. Setidaknya 170 industri turunan lainnya ikut terdongkrak dan banyak lapangan pekerjaan tersedia, yang pada akhirnya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Maryono.

Tingginya kontribusi sektor perumahan, kata Maryono tak lepas dari program sejuta rumah yang digalakkan pemerintah sejak 4 tahun lalu. Kemudian permintaan akan rumah juga terus meningkat karena pengaruh usia produktif yang makin baik.

Menurut Maryono, berkah Program Sejuta Rumah juga dirasakan BTN dari peningkatan kinerja yang sangat signifikan. Jika pada tahun 2015 laba bersih perseroan hanya Rp1,85 triliun, maka di 2016 melonjak menjadi Rp2,619 triliun dan pada akhir tahun 2017 kembali tumbuh menjadi Rp3,027 triliun.

Tercatat dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan rata-rata program Kredit Perumahan Rakyat (KPR) BTN mencapai 22,19%. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di kisaran 15-16%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: