Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BTN Yakin Bisnis Perumahan Tetap Kinclong di Tahun Politik

BTN Yakin Bisnis Perumahan Tetap Kinclong di Tahun Politik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BTN) meyakini bisnis pembiayaan perumahan atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tetap kinclong di tahun politik atau tahun 2019. Hal ini berkaca pada Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah tetap tumbuh positif dari tahun ke tahun.

Program ini pertama kali dicanangkan oleh Presiden Jokowi pada 29 April 2015 di Ungaran, Jawa Tengah. Sejak dicanangkan sampai saat ini pemerintah telah berhasil mendongkrak pembangunan rumah yang sangat signifikan. Pada 2015, Program Sejuta Rumah berhasil tercapai sebanyak 669.770 unit, 2016 naik menjadi 805.169 unit dan‎ pada 2017 terealisasi 904.758 unit. Tahun ini angka realisasi Program Sejuta Rumah juga diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

"Ini adalah salah satu program pemerintah telah menunjukkan hasil, rumah-rumah sudah banyak ditempati masyarakat. Dan yang penting adalah ini mmberikan dampak yaitu bisnis perumahan sangat diminati khususnya dalam pembiayaan perbankan. Anda lihat perbankan sudah mulai melirik bisnis perumahan ini," ujar Direktur Utama BTN, Maryono, saat melepas Media Gathering BTN menuju Semarang dari Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Ke depan Maryono optimis pertumbuhan bisnis perumahan tetap kinclong meskipun Indonesia akan menyelenggarakan Pemilihan Presiden di tahun 2019. Untuk itu, perseroan menetapkan target penyaluran KPR sebanyak 850 ribu unit, meningkat dibandingkan tahun ini yang sebesar 750 ribu unit.

"Saya kira itu sudah perhitungkan tahun politik. Itu sebetulnya pengaruhnya kecil sekali, kita perkirakan hanya empat bulan pertama. Selesai April ksananya nanti orang tenang kembali. Jadi kita dorong di 8 bulan sisanya," ucap Maryono.

Kendati demikian, BTN tetap konservatif karena masih terdapat tekanan di pasar global yang belum ada kepastian. Makanya, kata Maryono, pihaknya akan tetap berkonsentrasi untuk meningkatkan perbaikan struktur finansial sambil melakukan ekspansi berkelanjutan.

"Karena apa? Faktor pengaruh global ini belum berhenti jadi belum ada kepastian. Tapi yang penting seperti orang mau lari jadi walaupun mundur sedikit tapi loncatnya bisa tiga, empat kali lipat," ungkapnya.

Untuk diketahui, dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan rata-rata program Kredit Perumahan Rakyat (KPR) BTN mencapai 22,19%. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di kisaran 15-16%.

Sementara pencapaian Program Sejuta Rumah BTN dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Jika pada tahun 2015 KPR yang disalurkan perseroan baru mencapai 474.099 unit senilai Rp52,452 triliun, maka tahun 2016 penyaluran KPR mengalami kenaikan signifikan menjadi 595.566 unit senilai Rp63,995 triliun.

Kemudian angkanya kembali naik pada 2017 sebanyak 667.312 unit senilai Rp71,538 triliun. Untuk tahun ini BTN optimistis penyaluran KPR bisa tembus 750.000 unit. Hingga akhir September 2018 KPR yang sudah disalurkan sebanyak 574.444 unit senilai Rp54,933 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: