Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menristek Klaim Harga Motor Listrik 'Gesits' Kompetitif

Menristek Klaim Harga Motor Listrik 'Gesits' Kompetitif Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Semarang -

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir menyebutkan harga sepeda motor listrik Gesits yang diproduksi anak bangsa kompetitif dengan produk konvensional.

"Pada saat mau meluncurkan Gesits sudah diintip industri motor dunia," katanya, di Semarang, Jumat, usai menyampaikan paparan capaian Kemenristek Dikti selama empat tahun kepemimpinannya.

Nasir menyebutkan produsen motor dari Taiwan, Jepang, dan Tiongkok sempat menemuinya untuk menanyakan harga jual motor listrik yang akan diproduksi massal mulai Januari 2019.

"Dari Taiwan, Jepang, dan China (Tiongkok, red.) mendatangi saya, bertanya motor listrik ini akan dijual berapa ? Saya jawab, harganya kompetitif dengan produk konvensional yang ada sekarang," katanya.

Ditanya lebih jauh kisaran harga jual Gesits, ia memperkirakan harganya di atas Rp15 juta/unit yang akan siap berkompetisi dengan produk sepeda motor konvensional yang sudah lebih dulu ada.

Apalagi, kata dia, komponen-komponen motor listrik tersebut sudah dibuat di dalam negeri sehingga mampu menghemat biaya produksi untuk bisa bersaing dengan sepeda motor biasanya.

"Ya, (harga, red.) di atas Rp15 juta, samalah dengan yang konvensional seperti sekarang," kata Guru Besar Fakultas Ekonomika Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro Semarang itu.

Ia memastikan kesiapan produksi massal motor listrik tersebut pada awal tahun yang ditangani Kementerian Perindustrian, termasuk perizinan operasional di jalan raya.

"Januari 2019 sudah mulai diproduksi massal. Semua sudah ditangani Kemenperin. Dari Kementerian Perhubungan juga sudah mendapatkan izin karena nanti di jalan raya," katanya.

Selain itu, Nasir juga telah meminta pendampingan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawal proses produksi massal Gesits agar tidak menyalahi prosedur.

"Saya minta didampingi KPK supaya tidak menyalahi prosedur dan masuk industri. Sekarang sudah berjalan," kata mantan Rektor Undip terpilih itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: