Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan, SMF Lakukan Program Inisiatif Strategis

Kembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan, SMF Lakukan Program Inisiatif Strategis Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dinaungi Kementerian Keuangan, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) terus berupaya untuk membangun dan mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan. Salah satu caranya, dengan menginisiasi sejumlah produk/program.

Pada Jumat (30/11/2018), Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo menyebutkan beberapa program yang diinisiasi oleh SMF, yakni: program penurunan beban fiskal, program pembiayaan homestay di 4 destinasi wisata, program KPR SMF pasca bencana, dan program pembangunan rumah di daerah kumuh pada 32 kota. Keempat program inisiatif tersebut melibatkan kemitraan dengan kementerian/lembaga pemerintah.

"Dalam memperkuat peran kami sebagai SMV dan fiscal tools pemerintah, kami mengadakan 4 program inisiatif strategis," ujar Ananta.

Bekerja sama dengan BLU PPDP, Program Penurunan Beban Fiskal berperan dalam mengurangi beban fiskal pemerintah. SMF membiayai porsi 25% pendanaan KPR FLPP sehingga pemerintah hanya menyediakan 75% dari total pendanaan FLPP, yang mulanya sebesar 90%. Hasilnya, jumlah rumah yang dibiayai pun meningkat, dari 60.000 unit menjadi 72.000 unit.

"Dengan begitu, jumlah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang menikmati fasilitas KPR FLPP dan penyerapan tenaga kerja dari pembangunan rumah pun meningkat sehingga menciptakan multiplier effect," ujar Ananta menambahkan.

Selanjutnya, ada Program Pembiayaan Homestay di destinasi wisata untuk mendukung sektor pariwisata Indonesia. SMF berencana melaksanakan pilot project di beberapa desa wisata tahun ini. Sementara, di tahun 2019, skema pembiayaan homestay akan diduplikasikan pada 4 destinasi wisata prioritas dengan kisaran 305 unit homestay yang dibuthkan. Dalam pelaksanaannya, SMF bekerja sama dengan BUMDes sebagai lembaga penyalur dan Pokdarwis (kelompok sadar wisata).

"Lewat program ini, semoga kami memudahkan masyarakat untuk membangun dan memperbaiki kamar rumah yang akan disewakan kepada wisatawan sehingga dapat mendatangkan penghasilan bagi pemilik dan menciptakan lapangan kerja," tambah Ananta.

Program selanjutnya, Pembangunan Rumah di Daerah Kumuh yang akan dilaksanakan bersama Dirjen Cipta Karya, Kementerian PUPR lewat program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh). Program tersebut bertujuan mengatasi daerah kumuh melalui renovasi/pembangunan rumah. Ada sekitar 32 kota yang menjadi target program tersebut.

Selain itu ada pula kemitraan dengan Lembaga Keuangan Mikro (LKM)/Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) untuk menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan. Harapannya, taraf hidup masyarakat meningkar melalui ketersediaan hunian yang layak serta menciptakan lingkungan tempat tinggal yang sehat.

Program keempat, yakni KPR SMF Pasca Bencana yang bertujuan merevitalisasi permukiman masyarakat pascabencana alam di Indonesia. SMF bekerja sama dengan perbankan untuk menyalurkan Rp300 miliar nilai pembiayaan dari 3000 debitur. Dana tersebut dialokasikan untuk merenovasi rumah-rumah yang terdampak bencana.

Dalam tahap pertama, SMF berencana bermitra dengan Bank NTB Syariah sebagai lemaga penyalur pembiayaan KPR pascabencana, kepada ASN korban gempa bumi di Lombok.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: