Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkop dan UKM Harap Ponpes Mampu Cetak Social Enterpreneur

Menkop dan UKM Harap Ponpes Mampu Cetak Social Enterpreneur Kredit Foto: Kementerian Koperasi dan UKM
Warta Ekonomi, Tulungagung -

Menteri Koperasi dan UKM AAGN, Puspayoga, berharap peran yang besar dari pondok pesantren dalam mencetak wirausaha sosial yang tangguh dan mandiri.

"Saya yakin, karena berbasis agama, pondok pesantren mampu menciptakan sosok social enterpreneur yang tidak sekadar mencari untung semata. Melainkan wirausaha yang bisa memberikan benefit untuk kehidupan sosial masyarakat sekitar," kata Puspayoga saat meresmikan Yayasan Pondok Pesantren Mukmin Mandiri 2 di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (2/12/2018).

Pondok Pesantren Mukmin Mandiri merupakan pondok pesantren berbasis agriwisata dan agribisnis. Ponpes Mukmin Mandiri yang pertama didirikan pada 2006 berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur. Produk kopi produksi mereka dengan merek Kopi Raja telah mampu menembus pasar ekspor (Cina, Dubai, dan Melbourne).

"Saya percaya, di atas lahan 650 hektar di Tulungagung ini, Ponpes Mukmin Mandiri mampu terus mengembangkan unit usahanya dan jiwa enterpreneurship para santrinya," tukas Puspayoga.

Puspayoga juga meyakini bahwa pondok pesantren mampu mencetak pengusaha yang tidak hanya kaya harta, tapi juga kaya hati.

"Pondok pesantren tidak hanya untuk ilmu keagamaan tapi juga sebagai sarana pembelajaran untuk menjadi wirausaha," tandas Puspayoga.

Puspayoga menyebutkan, peluang para santri pondok pesantren untuk menjadi pengusaha terbuka sangat lebar.

"Banyak program pemerintah yang berpihak kepada pengembangan ekonomi kerakyatan. Misalnya, Kredit Usaha Rakyat atau KUR. Saat ini, suku bunga KUR sudah menjadi 7% pertahun dari sebelumnya sebesar 22%," ujar Puspayoga.

Begitu juga dengan kebijakan pajak UKM yang sudah diturunkan menjadi 0,5%.

"Peluang-peluang tersebut harus mampu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, khususnya oleh para santri pondok pesantren, untuk menjadi seorang wirausaha," imbuh Puspayoga.

Terlebih lagi, lanjut Puspayoga, saat ini sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0. Dimana untuk menjadi seorang pengusaha terbuka sangat lebar.

"Untuk menjadi pedagang, tak perlu lagi harus memiliki toko atau ruko. Untuk menjadi pengusaha hotel tidak perlu lagi harus memiliki kamar hotel. Untuk menjadi pengusaha restoran tidak harus memiliki restoran. Begitu juga dengan pengusaha taksi, tak harus lagi memiliki mobil. Semua bisa dijalankan dengan teknologi melalui smartphone," kata Puspayoga.

Oleh karena itu, Puspayoga meminta para santri pondok pesantren untuk memanfaatkan kemajuan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 ini dengan sebaik-baiknya.

"Kalau kita tidak mampu memanfaatkan peluang itu, maka kita hanya akan menjadi penonton atau pasar dari maraknya produk luar. Disinilah peran dari pondok pesantren untuk mampu mewujudkan itu," tegas Puspayoga lagi.

Dalam kesempatan yang sama, pengasuh Ponpes Mukmin Mandiri Prof Dr KH Muhammad Zakki mengungkapkan bahwa pihaknya akan membangun pabrik kopi di lingkungan Ponpes Mukmin Mandiri 2 di Tulungagung yang memiliki luas lahan sebesar 650 hektar.

"Insya Allah, pabrik kopi di Tulungagung akan mulai beroperasi pada Januari 2019 mendatang. Sedangkan yang di Sidoarjo sudah mampu memproduksi kopi sebanyak 15 ton perhari," kata Prof Zakki.

Prof Zakki menambahkan, para santri yang mengolah kopi mulai dari penanaman bibit kopi, pengolahan biji kering, hingga menjadi roster (bubuk). Tak hanya pengolahan kopi, para santri Ponpes Mukmin Mandiri pun melakukan kegiatan pengemasan hingga distribusi produk kopi hingga ada di pasaran.

"Disini, kami mendidik para santri tidak hanya mengerti soal agama, tapi mengerti juga masalah ekonomi dan bisnis," kata Prof Zakki.

Selain terus mengembangkan industri kopi, Ponpes Mukmin Mandiri juga membangun industri pengolahan madu.

"Saat ini, kita sudah memiliki sekitar 205 rumah lebah yang mampu menghasilkan madu asli berkualitas tinggi. Ke depan, kita juga bakal mengembangkan perkebunan Talas yang akan kita olah agar memiliki nilai tambah atas produk itu. Selain fokus pasar domestik, produk-produk dari Ponpes Mukmin Mandiri juga akan dikembangkan untuk mengisi pasar ekspor," pungkas Prof Zakki.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: