Sinergi Antar-Pelaku Pasar Turut Berkontribusi dalam Pertumbuhan Ekonomi

Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi mengatakan, industri pasar modal Indonesia diharapkan dapat menjaga kinerjanya dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian global saat ini.

Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan China tentu berpengaruh terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi global, yang juga turut meningkatkan volatilitas di pasar keuangan.

Dalam acara CEO Networking 2018 di The Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, ia juga menuturkan bahwa kompetensi dan wawasan para CEO dari stakeholders pasar modal Indonesia harus terus ditingkatkan.

"Hal ini untuk dapat bersinergi dan menggali potensi perkembangan ekonomi dalam mendukung kegiatan usaha perusahaan agar secara berkesinambungan mendukung kemajuan pasar modal Indonesia," paparnya, Senin (3/12/2018).

Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Ia mengatakan, setiap pelaku ekonomi penting harus memiliki fleksibilitas. Ia juga mengimbau pelaku usaha agar memiliki daya untuk melakukan ekspansi, managemen risiko, dan kesehatan neraca.

"Dalam kondisi seperti ini, yang dibutuhkan open minded, saling melihat mana yang memberikan manfaat bagi ekonomi dan masyarakat," katanya.

Berdasarkan analisis dari Price Waterhouse Coopers (PwC) 2017, Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada 2050 mendatang.

Untuk itu, semakin meningkatnya sinergi antarpelaku pasar diharapkan dapat mendukung pertumbuhan dan menyemarakkan perdagangan saham di pasar modal Indonesia. Sehingga ke depannya, pasar modal Indonesia dapat semakin menjadi cerminan maupun tolak ukur bagi kemajuan perekonomian Indonesia.