Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina dan TPPI Ekspor Perdana Paraxylene 10.000 MT

Pertamina dan TPPI Ekspor Perdana Paraxylene 10.000 MT Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertamina bersama PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) melakukan ekspor produk petrokimia Paraxylene sebanyak 10.000 Metrik Ton (MT) ke Tiongkok guna memenuhi permintaan pasar di kawasan Asia Pasifik. Ekspor perdana produk Paraxylene Pertamina dan TPPI dilakukan seiring dengan tingkat produksi kilang TPPI yang kini telah mencapai 67 ton per jam.

"Operasionalnya produk kami sudah mencapai 67 ton per jam. Bisa secara kontiniu menghasilkan sebanyak 70 ton Paraxylene tiap jam, sehingga selama sebulan sudah bisa memproduksi Paraxylene sebanyak 50 ribu metrik ton. Oleh karena itu, Pertamina menyalurkan ke domestik maupun luar negeri," ujar GM PT TPPI Tuban, Sugeng Hermanto, Senin (3/12/2018).

Sugeng menambahkan, produksi Paraxylene ini sudah melampaui kebutuhan di pasar domestik, sehingga kelebihan produksi dapat diekspor ke luar negeri.

Manager Aromatic Olefin Pertamina, Darius Darwis menambahkan, ekspor Paraxylene ini akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pasar regional, khususnya di Tiongkok. Ke depan, perseroan akan terus mengembangkan ekspor petrokimia.

"Pertamina dan TPPI akan melaksanakan tender untuk mencari pembeli terbaik dengan volume sesuai rencana produksi TPPI," jelas Darius.

Paraxylene adalah bahan baku utama untuk memproduksi Purified Terephthalic Acid (PTA). Paraxylene merupakan hasil produksi kilang petrokimia yang diproduksi dari bahan kondensat atau naptha. Hasil Paraxylene sebagian besar berupa PTA yang menjadi komponen penting dalam industri tekstil.

Selain itu, paraxylene dapat diproses menjadi PET sebagai komponen utama bahan baku kemasan makanan dan minuman karena sifatnya tidak beracun. Paraxylene juga memiliki produk turunan yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari, seperti tempat (casing) telepon genggam, dashboard kendaraan, dan sebagainya.

"Paraxylene itu merupakan hasil produk kilang petrokimia yang diproduksi dari bahan kondensat atau naphta. Kami berharap, sesuai dengan anjuran pemerintah, kami mengoptimalkan hasil produksi dalam negeri. Daripada memperbanyak impor, kami lebih baik memperbanyak ekspor, jadi akan menambah devisa negara tentunya keuntungan Pertamina akan lebih banyak dari sebelumnya," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: