Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

5 Manfaat Tata Kelola Data dalam Bisnis, Kamu Sudah Tahu?

5 Manfaat Tata Kelola Data dalam Bisnis, Kamu Sudah Tahu? Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketika berbicara tentang revolusi data, tebal, dashboard interaktif dengan wawasan yang membuka mata muncul dalam pikiran. Di belakang grafik warna-warni itu adalah sistem tata kelola data yang solid. Tata kelola data adalah bagian dari kecerdasan bisnis yang tampaknya kurang glamor, tetapi merupakan fondasi yang sangat diperlukan dari strategi data modern.

Berdasarkan definisi, tata kelola data adalah manajemen ketersediaan, kegunaan, keamanan, dan integritas data dalam suatu organisasi. Tanpa tata kelola data, bisnis apa pun, kecil atau besar, akan mempertanyakan wawasan, kualitas, dan dampak dari setiap kumpulan data atau wawasan yang berasal darinya.

Dalam pasar bisnis berbasis data saat ini, alasan strategi tata kelola data tidak lagi sekadar opsi, tetapi suatu persyaratan, untuk kesuksesan bisnis meliputi:

1. Memperketat peraturan data

2018 adalah tahun GDPR (General Data Protection Regulation), dan dampak persyaratan peraturan seputar data akan terus tumbuh lebih kuat di masa depan. Tata kelola data adalah perlindungan terhadap masalah dan penalti kepatuhan data.

2. Volume data sedang meningkat

Volume data meningkat secara eksponensial karena semakin banyak data konsumen yang ditangkap dengan setiap kunjungan web dan seiring dengan berkembangnya era IoT baru. Bukan hanya data yang dikumpulkan di komputer, tablet, dan perangkat seluler, itu juga disimpan oleh termostat, kulkas, dan sistem keamanan. Gunung data ini harus dipantau dan dikelola secara proaktif.

3. Demokratisasi data

Menjadi data-driven bukan kata kunci bisnis lagi. Saat ini, literasi data adalah harapan di sebagian besar peran bisnis. Sebagian besar posisi memerlukan beberapa bentuk analisis data, dan perbaikan dalam manajemen data telah membuat analisis diri melayani kemungkinan. Karena semakin banyak orang di seluruh data akses organisasi, kebutuhan untuk tata kelola data semakin mendalam.

4. Biaya tata kelola data yang buruk

Perusahaan yang tidak yakin apakah mereka dapat membayar waktu atau sumber daya yang dibutuhkan untuk menerapkan prosedur tata kelola data harus mempertimbangkan biaya untuk tidak melakukannya. Biaya tata kelola data yang buruk dapat menjadi akut seiring waktu dalam hal inefisiensi, beban sumber daya dan laba.

Ketika data tidak diatur dengan benar, itu menciptakan inefisiensi besar di seluruh departemen dan proses. Akun duplikat menjadi menguras waktu dan data yang salah dalam basis data menyebabkan kesalahan dalam pelaporan. Waktu yang dihabiskan untuk mengoreksi informasi duplikat dan data yang tidak akurat saja adalah uang yang hilang.

Jika data yang tidak akurat tidak dikoreksi, keputusan bisnis berisiko didasarkan pada informasi yang salah. Saat ini, beberapa inisiatif bisnis utama terjadi tanpa data pendukung. Para pemangku kepentingan lebih mengandalkan pada intelijen bisnis untuk jutaan pilihan strategi dolar. Jika data yang mendasari laporan itu rapuh, demikian juga kesuksesan masa depan perusahaan.

5. Tata kelola data mendorong ROI dan kepuasan pelanggan

Sebaliknya, ketika strategi tata kelola data bekerja dengan baik, masa depan bisnis adalah cerah. Program tata kelola data yang sehat berarti para ilmuwan data dapat berfokus pada apa yang mereka kuasai, yakni wawasan. Ketika tata kelola data solid, tim lintas fungsi dapat berbicara bahasa yang sama dan membawa inovasi ke pasar lebih cepat. Seluruh organisasi mendapat manfaat dari tata kelola data karena waktu disimpan dan peluang untuk membuat dampak melalui wawasan diperkuat.

Mungkin yang paling penting, dengan tata kelola data yang tepat, pengalaman digital pelanggan meningkat, karena data pelanggan akurat dan terpusat. Perusahaan-perusahaan yang menciptakan pengalaman pribadi yang imersif bagi pelanggan di dunia yang semakin digital akan menjadi pemenang akhir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: