Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kepala Desa Bakal Studi Banding ke Jepang dan Korea, Perlukah?

Kepala Desa Bakal Studi Banding ke Jepang dan Korea, Perlukah? Kredit Foto: Twitter @EkoSandjojo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Awal 2019, pemerintah direncanakan akan mengirimkan sejumlah kepala desa dan pendamping desa untuk studi banding ke luar negeri. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, beralasan keputusan ini untuk  meningkatkan mutu serta perluasan wawasan terkait dengan pembangunan desa .

Eko mengatakan pemerintah pada  2019 mendatang akan lebih fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan studi banding, para kepala desa dan pendamping desa bisa menambah wawasan dalam menciptakan suatu ide atau bisa lebih berinovasi untuk membangun desanya pasca studi banding ke negara yang lebih maju.

"Tahun depan, mudah-mudahan ada pengiriman pendamping desa dan kepala desa serta aparat desa keluar negeri utk belajar melakukan studi banding. Terutama di desa-desa atau daerah yang sudah maju untuk bisa dijadikan desa atau daerah percontohan di Indonesia," Kata Eko di Jakarta, Selasa (4/12/2018)

Soal waktunya, Eko mengungkapan akan direncanakan pada  Januari atau Februari sudah bisa dilakukan pengiriman kepala desa dan pendamping Desa serta aparat desa.

"Untuk daerahnya bisa juga termasuk Jawa Barat yang memiliki daerah atau desa yang maju akan kami kirimkan. Nanti mereka bisa belajar bagaimana pengelolaan pertanian dan juga pelaksanaan badan usaha di desa yang berhasil di negara lain serta keberhasilan lainnya yang bisa di jadikan contoh untuk desanya," katanya.

Mengenai alokasi anggaran,  Eko menyebutkan bahwa alokasi anggaran diperkirakan akan mencapai Rp1 triliun. Namun, alokasi anggaran tersebut nantinya diambil bukan berasal dari dana APBN. Melainkan dari kerja sama dengan bank dunia yang memiliki program untuk pemberdayaan masyarakat.

"Kita sudah kerja sama dengan bank dunia dan kita akan membicarakan terkait dengan studi banding keluar negeri ini. Rencananya kita akan kirim ke negara seperti Thailand, Korea, Jepang dan China," ujarnya.

Politisi asal PKB ini menyebutkan berdasarkan laporan dari Kemendes,  dana desa telah mendukung kegiatan ekonomi masyarakat desa seperti terbangunnya 1.028.225 meter jembatan, jalan desa 158.619 kilo meter, pasar desa  sebanyak 7.421 unit, kegiatan BUMDesa sebanyak 35.145 unit, embung desa sebanyak 3.026 unit, sarana irigasi sebanyak 39.656 unit serta sarana-prasarana pendukung lainnya.

Selain itu, dana desa juga turut meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa dengan Terbangunnya 942.927 unit sarana air bersih, 178.034 unit MCK, 8.028 unit Polindes, 48.694 unit PAUD, 18.477 unit Posyandu, serta drainase 39.920.120 unit maupun sumur bor sebanyak 37.662 unit.

"Dana desa yang kita lihat manfaatnya itu mungkin tidak tahun ini. tapi kedepannya kita akan mendapatkan hasil yang besar dari pembangunan ini,” pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: