Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manfaatkan Teknologi AI, Fintech Ini Mampu Salurkan Rp1 Triliun dalam 7 Bulan

Manfaatkan Teknologi AI, Fintech Ini Mampu Salurkan Rp1 Triliun dalam 7 Bulan Kredit Foto: Indo Premier Securities
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hingga Oktober 2018, ada 73 layanan fintech P2P Lending yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Salah satunya, Kredit Pintar. Fintech tersebut memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Big Data dalam sistemnya untuk memproses permohonan pinjaman dari calon kreditur.

Vice President Kredit Pintar, Boan Sianipar berujar, pemanfaatan teknologi AI dalam penilaian Kredit Pintar menciptakan kecepatan dalam layanan mereka. Dengan begitu, proses pengajuan kredit dapat dilakukan dengan cepat, baik melalui aplikasi maupun website.

"Kami menggunakan AI dan Big Data untuk mempelajari perilaku calon kreditur, semuanya built in house. Semakin banyak data yang di-input ke dalam sistem, semakin pintar sistemnya," ujar Boan pada Rabu (5/12/2018).

Data calon kreditur, seperti KTP, jenis pekerjaan, dan tujuan pinjaman akan diproses oleh sistem berbasis AI milik Kredit Pintar. Kemudian, dengan sistem Big Data, data publik tentang calon kreditur juga dianalisis oleh sistem. Dengan begitu, sistem dapat memutuskan, pengajuan kredit itu akan diterima atau ditolak.

Boan menjelaskan, "Dengan teknologi AI, kami bisa menilai seseorang dalam waktu cepat berdasarkan informasi pengaju aplikasi pinjaman. Sistem bisa mencari data alternatif tentang calon kreditur melalui data publik."

Melalui pemanfaatan AI dan Big Data tersebut, Kredit Pintar berhasil mengalirkan Rp1 triliun hingga November 2018. Dana tersebut disalurkan ke sekitar 500.000 peminjam dari 15 provinsi di Indonesia.

"Karena teknologi AI, kami bisa menyalurkan Rp1 triliun dalam tujuh bulan dan dapat melakukan semuanya dengan scalable," kata Boan lagi.

Tahun depan, Kredit Pintar menargetkan penyaluran dana sebesar Rp2 triliun dan menggandeng lebih banyak partner. Saat ini, layanan fintech itu telah menggandeng empat partner perbankan dan dua perusahaan multifinance.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: