Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ajak Masyarakat Beralih ke Dompet Digital, Dana Resmi Rilis Aplikasi

Ajak Masyarakat Beralih ke Dompet Digital, Dana Resmi Rilis Aplikasi Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aplikasi Dompet Digital Indonesia (Dana) dirilis secara resmi pada Rabu (5/12/2018). Acara peluncuran tersebut juga dilengkapi dengan zona experience untuk para tamu yang menghadiri acara peluncuran.

CEO Dana, Vince Iswara, mengatakan, melalui layanannya, Dana ingin membawa masyarakat Indonesia bertransformasi ke dunia ekonomi digital. Sebanyak 67% pengguna ponsel di Indonesia telah terhubung ke internet. Oleh karena itu, ia menilai, Indonesia sudah siap memasuki era ekonomi digital.

"Kami ingin membawa Indonesia untuk bertransformasi ke ekonomi digital. Fitur dan inovasi yang kami ciptakan dipertimbangkan dari kebutuhan sehari-hari, jadi kami mencari jalan untuk memudahkan transaksi harian lewat satu dompet digital," papar Vince kepada Warta Ekonomi di sela-sela peluncuran Dana di Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Berdasarkan data dari Crunchdays, situs yang memuat nama start up dengan bisnis yang telah sustainable, ada lebih dari 250 start up di Indonesia. Lebih lanjut, lebih dari setengahnya merupakan startup fintech.

 "168 dari 250 startup adalah fintech. Inilah mengapa saya katakan indonesia sudah siap dengan ekonomi digitalnya," ungkap Vince.

Lalu, apa yang membuat Dana berbeda dari fintech lainnya?

Vince mengklaim, Dana merupakan open platform yang bisa bekerja sama dengan berbagai pihak. Platformnya adalah dompet digital, bukan sekadar uang digital.

"Sama seperti Android dan Apple. Kalau Apple kan hanya bisa bekerja sama dengan ekosistem Apple, sedangkan Dana seperti Android yang terbuka untuk menjalin kerja sama dengan siapapun," tambahnya.

Dana memiliki kantor operasional di Jakarta, Bandung, dan Bali. Sampai saat ini, mereka telah memiliki 238 anggota Danam8s (baca: danameights) dan dengan jumlah engineer sebesar 60%. Data center Dana berjumlah 2 dan bersifat aktif-aktif.

"Jadi, kalau 1 data center mengalami kerusakan, tidak akan ada gangguan sistem karena data center lainnya akan langsung aktif sebagai back up," ujar Vince.

Aplikasi Dana dikembangan di Indonesia oleh para tenaga Indonesia pula. Operasional Dana juga tidak lepas dari koordinasi dengan Bank Indonesia (BI) selaku lembaga pengawas.

"Kami sudah mendapatkan 4 lisensi dari Bank Indonesia, yakni e-money, e-wallet, Lembaga Keuangan Digital, dan transfer Dana," pungkas Vince.

Sejalan dengan regulasi BI, sistem aplikasi Dana juga terintegrasi dengan data milik Dukcapil untuk melakukan proses KYC. Melalui data terintegrasi itu, registrasi Dana dapat dilakukan secara, menggunakan KTP dan KK.

"Intergrasi dengan Dukcapil untuk verifikasi data-data yang diregistrasikan secara real-time di Dana melalui KTP dan KK. Langsung bisa di approve real time," jelas Vince.

Dana mengklaim diri sebagai perwujudan sebuah dompet digital sehingga tak harus melakukan top up balance untuk dapat menggunakannya. Bila pengguna memiliki kartu debit dan mendaftarkan kartu itu dalam aplikasi Dana, maka ia dapat menggunakan kartu tersebut sebagai opsi pembayaran.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: