Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uber Kembali Luncurkan Layanan Mobil Self-Driving

Uber Kembali Luncurkan Layanan Mobil Self-Driving Kredit Foto: Reuters/Aaron Josefczyk
Warta Ekonomi, San Francisco -

Uber Technologies Inc sedang merencanakan kembalinya program mobil self-driving-nya, tetapi perusahaan yang dikenal dengan gaya hard-chargingnya itu juga akan mengambil pendekatan yang jauh lebih konservatif ketika mencoba untuk pulih dari insiden kecelakaan fatal yang telah merusak citra program kendaraan otonomnya.

"Setelah menerima persetujuan dari negara bagian Pennsylvania, Uber berencana untuk mulai mengemudi "beberapa" mobil pada putaran satu mil antara dua kantor perusahaan di Pittsburgh, di mana Uber pertama kali memulai debut kendaraan otonomnya pada tahun 2016," tutur juru bicara perusahaan Sarah Abboud.

Itu juga akan menandai tes mobil self-driving pertama Uber di jalan-jalan umum pasca penghentian operasinya hampir sembilan bulan yang lalu setelah kecelakaan di Arizona yang menewaskan pejalan kaki.

Uber beberapa waktu lalu melepaskan armadanya dalam mode otonom di jalan umum dengan kecepatan tinggi, di daerah yang penuh sesak dengan pejalan kaki dan dengan pengemudi cadangan tunggal di kursi depan.

Kali ini, mobil-mobiltersebut tidak akan beroperasi pada malam hari atau di cuaca basah, dan tidak akan melebihi kecepatan 25 mil per jam (40.2kph), ungkap Abboud.

Dua karyawan akan duduk di kursi depan, dan perusahaan tidak memiliki rencana untuk melanjutkan mengambil penumpang di mobil robot, layanan yang diluncurkan Uber pada tahun 2016.

The New York Times pertama kali melaporkan rencana Uber tersebut pada Rabu (5/12/2018).

Abboud juga mengatakan Uber sedang menunggu persetujuan dari Departemen Transportasi Pennsylvania dan tidak akan memulai pengujian sebelum itu.

Dia mengatakan belum bisa mengkonfrimasi soal tanggal peluncuran mobil otonomnya.

Pada bulan Maret, pihak berwenang di Arizona menangguhkan agenda Uber untuk menguji mobil self-driving-nya setelah salah satu mobilnya menabrak dan membunuh seorang wanita yang menyeberang jalan pada malam hari di pinggiran Phoenix Tempe, pusat pengujian terbesar Uber. Uber juga secara sukarela menghentikan seluruh program pengujian mobil otonomnya.

Namun Uber tetap memandang program mengemudi otonom sangat penting. Uber juga memiliki kesepakatan dengan Volvo untuk membeli hingga 24.000 mobil, dan baru-baru ini Toyota menginvestasikan US$500 juta untuk mengembangkan mobil self-driving dengan Uber.

Uber telah berjanji untuk memulai operasi mobil otonomnya pada musim panas lalu di Pittsburgh, tetapi perusahaan menghadapi tekanan besar dari regulator, penyelidik federal, dan tinjauan internal terhadap praktik keselamatan.

Bulan lalu, Uber merilis laporan keamanan yang menguraikan beberapa perubahan, termasuk mengaktifkan sistem pengereman otomatis dan meningkatkan kemampuan mobil untuk cepat mendeteksi dan bereaksi terhadap objek di jalan.

Badan Keselamatan Transportasi Nasional memiliki penyelidikan yang sedang berlangsung ke dalam kecelakaan Arizona, temuan yang diharapkan dalam akan dirilis dalam sebuah laporan utama pada tahun depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: