Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyebut puisi 'Jaenudin Nachiro Namamu' karya Waketum Gerindra, Fadli Zon adalah puisi kebencian.
Menanggapi hal itu, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengaku heran dengan reaksi kubu rivalnya tersebut.
"Emang ada yang namanya Jaenudin Nachiro? Kalau nggak ada, kenapa harus tersinggung gitu? Lucu saja tiba-tiba TKN Pak Jokowi tersinggung. Bang Fadli kan menyebut nama Jaenudin Nachiro itu bagian dari ekspresi beliau dapat inspirasi," ujarnya di Jakarta, Kamis (6/12/2018).
Ia menambahkan, Fadli tidak secara spesifik menyinggung nama seseorang dalam puisinya. Apalagi itu bagian dari kebebasan berekspresi, sebab Fadli punya jiwa seni.
"Saya juga bingung kalau ada kubu Pak Jokowi merasa tersinggung dengan Bang Fadli ini. Kira-kira tersinggungnya di bagian mana ya?," imbuhnya.
Hal senada, Jubir BPN Prabowo-Sandi, Faldo Maldini, mengatakan puisi 'Jaenudin Nachiro Namamu' karya Fadli bisa jadi ditujukan kepada elite yang tidak serius bekerja untuk rakyat. Karenanya meminta pihak yang tersinggung memberikan bukti dengan kinerja.
"Kalau melihat konten puisinya, Jaenudin Nachiro ini kan bisa saja metafora, belum tentu mengarah ke satu orang. Bisa saja, Bang Fadli mengkritik elite-elite yang tidak serius bekerja untuk rakyat. Kalau ada yang merasa, tinggal beri saja bukti bekerja keras dengan indikator yang terukur," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
