Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DIVA Bakal Akuisisi 30% Saham Perusahaan Aplikasi Point of Sales

DIVA Bakal Akuisisi 30% Saham Perusahaan Aplikasi Point of Sales Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Distribusi Voucher Nusantara, Tbk (DIVA) berencana untuk mengakusisi sebesar 30% saham di Pawoon, aplikasi point of sales (POS) berbasis cloud.

Investasi ini dipandang sebagai langkah strategis yang memposisikan Pawoon dan DIVA di sweet spot atau titik tengah untuk mengakselerasi pertumbuhan eksponensial dan memasuki salah satu bisnis miliaran dolar di Asia Tenggara.

Pendiri dan CEO Pawoon, Ahmad Gadi, mengatakan suntikan dana segar dari DIVA akan diarahkan untuk pengembangan produk serta mempercepat akuisisi merchant di penjuru negeri. Pawoon menyediakan segala yang dibutuhkan retailer untuk memulai, menjalankan, dan mengembangkan bisnis.

"Kami melayani bisnis dengan semua ukuran, dari UKM dengan satu warung hingga perusahaan besar atau franchise dengan ratusan outlet," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (6/12/2018).

Ia mengatakan bisnis ini cenderung mengandalkan pena dan kertas serta metode konvensional lainnya yang terbukti tidak mencukupi dan tidak efisien. Pawoon telah mencetak jumlah yang signifikan untuk bisnisnya, memperkenalkan merchants untuk menggunakan berbagai produk software lengkap dan solusi pembayaran digital seperti e-money.

Merchants akan merasakan manfaat dari teknologi cloud dan ritel mutakhir untuk membantu mereka mencatat penjualan, menerima pembayaran non-tunai (cashless), mengelola inventaris dan memantau profil perilaku pelanggan (customer behaviour) di beberapa lokasi.

Iamenuturkan jika Pawoon mempunyai tujuan utama untuk membangun ekosistem yang lengkap bagi para pelaku bisnis, menyediakan tidak hanya sekadar software lengkap, namun juga membantu untuk menyimpan, mengelola layanan pembayaran, menyediakan akses terhadap pendanaan, dan menyempurnakan supply chain mereka.

"Inti dari seluruh aspek ini adalah data transaksional berjumlah besar, yang jika terorganisir akan membantu membangun nilai tambah terhadap perusahaan merchants," terangnya.

Sejak peluncuran produk pertamanya di 2015, aplikasi POS Pawoon telah digunakan oleh lebih dari 10.000 merchants, tersebar di lebih dari 200 kota di tanah air. Sejumlah merek lokal terkenal telah menjadi klien Pawoon di antaranya adalah Go-Pay, Geprek Bensu, Dum Dum Thai Tea, Bakso Lapangan Tembak, Mango Bomb, dan banyak lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur DIVA Dian Kurniadi menambahkan bahwa dengan pertumbuhan eksponensial Pawoon yang melonjak 28 kali lipat selama 24 bulan terakhir (pertumbuhan bulanan 20% dalam 4 bulan terakhir).

"Pawoon menawarkan ekspansi bisnis yang menarik dan pertumbuhan potensial untuk DIVA di luar tiga sektor yang saat ini mendukung bisnis kami," ujarnya.

Menurut Dian, sebagian besar pemain di industri F & B adalah UKM, sehingga menjadikannya industri yang kompleks tetapi tidak dapat disangkal relevan dalam perekonomian Indonesia.

Karena F&B dianggap sebagai salah satu yang paling menguntungkan dari sepuluh kelompok industri yang diprioritaskan oleh pemerintah Indonesia di bawah Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional Tahun 2015-2035, DIVA bertujuan untuk memasuki sebuah pasar yang memperoleh nilai perputaran tahunan hingga Rp27,5 triliun hanya di Jakarta saja, diperkirakan dari Rp2,75 triliun pendapatan pajak restoran di 2017.

Ia pun menyebutkan jika melalui investasi ini, pihaknya membuka potensi UKM maupun perusahaan besar yang signifikan dalam industri F&B, dan mempercepat transformasi non-tunai dalam industri ini, memungkinkan sinergi bisnis unik yang sesuai sehingga pelaku bisnis F&B dapat menambah nilai bagi bisnis mereka dengan menjual berbagai produk digital untuk captive customers.

"Investasi ini sesuai dengan kebutuhan UKM untuk meningkatkan teknologi POS mereka sekaligus menitikberatkan pada layanan bundle dengan pembayaran yang dirancang untuk membantu seluruh operasi bisnis untuk berjalan lebih baik," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: