Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat Program Terbaru, Outsystems Bidik Pengembangan Software Berbasis AI

Lewat Program Terbaru, Outsystems Bidik Pengembangan Software Berbasis AI Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Platform penyedia layanan pengembangan aplikasi low-code, Outsystems, meluncurkan program outsystem.ai pada Kamis (6/12/2018). Program itu memanfaatkan Artifial Intelligence dan Machine Learning untuk mengembangkan perangkat lunak.

Proyek outsystem.ai adalah kelanjutan dari "Project Turing" yang telah diumumkan perusahaan pada April lalu. Proyek itu ditujukan untuk mendirikan AI Center of Excellence baru di Lisbon, menggunakan 20% dari keseluruhan anggaran riset perusahaan di bidang AI/ML. Selain itu, Outsystems juga berencana mengembangkan kemitraan dengan pakar industri, pemimpin teknologi, serta universitas untuk mendorong penelitian dan inovasi.

"Melalui outsystems.ai, kami berupaya mengurangi kompleksitas pengembangan perusahaan menjadi berbasis AI, dengan penelitian baru dan berkelanjutan," kata CEO Outsystems Paulo Rosado, di Jakarta, Jumat (7/12/2018).

Outsystems.ai dipimpin oleh Antonia Alegria, ahli di bidang teknik kompiter dan machine learning. Ia juga telah merancang berbagai produk yang memanfaatkan teknologi AI.

"Outsystems mengeksplorasi teknologi baru dengan proyek outsystems.ai untuk memperbaiki proses pengembangan perangkat lunak," ujar Kepala Tim AI Outsystems, Alegria.

Alegria mengakui, pemahaman manusia terhadap bahasa komputer menciptakan kemajuan teknologi seperti saat ini. Namun, perubahan yang terus terjadi di sektor teknologi membuat manusia harus menemukan cara komunikasi 2 arah, salah satu caranya: memanfaatkan AI.

Alegria menjelaskan, “Project Turing juga bertujuan untuk meneruskan evolusi pengembangan intuitif yang dimulai oleh bahasa pemrograman Turing. Kemampuan manusia untuk mengerti bahasa komputer telah membawa perkembangan teknologi jauh ke depan, tetapi dengan adanya perubahan yang terus-menerus dan semakin maraknya penggunaan mesin dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu mengembangkan komunikasi dua arah dengan cara yang lebih mudah bagi semua orang."

Pada Desember ini, Gartner, perusahaan riset teknologi dari Amerika Serikat memprediksi pengembangan berbasis AI (AI-Driven Development) sebagai salah satu 10 tren teknologi strategis pada 2019.

"Pada 2022, setidaknya 40% dari proyek pengembangan aplikasi baru akan memiliki pengembang kecerdasan buatan di tim mereka," begitulah menurut Gartner.

Sementara, organisasi-organisasi di Asia Pasifik menyadari potensi pengenbangan aplikasi berbasis AI dapat meningkatkan user experience secara efisien. Karena itu, saat ini Outsystems sedang mengeksplorasi pemanfaatan AI/ML dalam sintesis neural program dan natural language processing, demi meningkatkan pengembangan software perusahaan di seluruh wilayah.

Vice President Outsystems Asia Pasifik, Mark Weaser berujar, "Peluncuran outsystems.ai mencerminkan keyakinan kami pada potensi AI/ML untuk meningkatkan manajemen siklus hidup perangkat lunak, dari pemodelan aplikasi baru hingga pengujian. Kami berkomitmen untuk mendorong evolusi ini dengan memungkinkan organisasi di seluruh Asia Pasifik untuk lebih memanfaatkan pembelajaran kognitif dan analitik dalam pembangunan aplikasi yang lebih intuitif."

Outsystems juga mengumumkan Early Accesss Program (EAP) pengembangan aplikasi baru program outsystems.ai, yakni AI co-pilot. Peserta program akan mendapatkan akses awal kepada riset terapan outsystems.ai sehingga mempercepat pengembangan aplikasi hingga 25%. Peserta juga dapat meningkatkan akurasi outsystems.ai dan memengaruhu roadmap-nya melalui umpan balik dan penggunaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: