Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dark Tourist: Mengunjungi Escobar, Reaktor Nuklir, dan Vampire

Dark Tourist: Mengunjungi Escobar, Reaktor Nuklir, dan Vampire Kredit Foto: David Farrier
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bayangkan bagaimana rasanya ada di area bekas peledakan nuklir di Fukushima dan Kazakhstan? Atau, bagaimana rasanya menjadi pembunuh anak buah raja narkoba Pablo Escobar?

Di Medellin, Kolombia, seorang jurnalis bernama David Farrier menjalani apa yang disebut narco tourism. David mendengar langsung bagaimana masyarakat Medellin ternyata banyak yang memuja gembong narkoba yang sangat dibenci Amerika Serikat, yakni Pablo Escobar.

Tur ini mengunjungi tempat-tempat yang pernah dijadikan tempat tinggal dan tempat bekerja Escobar, termasuk penjara yang pernah ditempatinya. Bahkan, David sempat berbincang dengan pembunuh bayaran Escobar yang sekarang sudah insyaf dan hidup sebagai pemandu turis.

Inilah petualangan David di daerah kunjungan wisata yang tak biasa. Docuseries yang ditayangkan Netflix ini menggambarkan perjalanan David mengunjungi tempat-tempat yang berhubungan dengan kematian dan tragedi. Biasa dikenal dengan istilah dark tourist.

Di Jepang David mengunjungi daerah Fukushima, reaktor nuklir yang bocor pada saat terjadi gempa bumi di sana. Dilengkapi geiger counter (alat pengukur tekanan radiasi), jurnalis asal Selandia Baru ini mengunjungi reaktor nuklir ini beserta rombongan turis yang selalu waspada terhadap kemungkinan radiasi. Masih di Jepang, ia juga mengunjungi Battleship Island (Hashima) yang pernah dijadikan tempat tahanan orang Korea.

Di samping itu para turis juga bisa mengunjungi sebuah hutan Aokigahara. Di tempat inilah banyak orang Jepang yang melakukan bunuh diri dengan berbagai macam alasan. Yang menarik, di hutan ini David juga ditemani seorang "dukun" yang konon bisa melihat arwah-arwah yang bergentayangan setelah melakukan bunuh diri.

Di Meksiko pria kelahiran 1982 ini ikut merasakan bagaimana susahnya diselundupkan ke AS, termasuk menyebrangi sungai sungguhan disertai tembakan dari "petugas keamanan" AS. Di AS ia mengikuti tur aneh, yakni para pemuja pembunuh berantai Jeffrey Dahmer, juga wanita yang membelanya di pengadilan.

Di Dallas ia ikut tur perjalanan terakhir Presiden John F Kennedy sebelum ditembak. Dalam atraksi ini David juga mengunjungi rumah yang ditempati pembunuh JFK. Di New Orleans atraksi yang bisa digolongkan dark tourist adalah bertemu dengan para vampire "sungguhan". Kesan yang ada dalam film ini ia kurang mempercayai otentifikasi sekumpulan orang yang mengaku vampir tersebut, walaupun ada sedikit adegan menghisap darah manusianya.

Di Kazakhstan ia bersama turis lainnya dengan berani berenang di danau yang terbentuk akibat ledakan nuklir. Bahkan, di danau yang kemungkinan terkena radiasi nuklir tersebut, David memancing ikan dan memakannya bersama pemandu turis. Di Turkmenistan David melihat persiapan lomba Asian Indoor and Martial Arts Games 2017. Ia juga mengulas Presiden Turkmenistan, Gurbanguky Berdimuhamedov, yang digambarkannya sebagai diktator.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

take me back to indonesia please it was the best time with the best people #people #indonesia

Sebuah kiriman dibagikan oleh David Farrier (@davidfarrier) pada

Petualangan David termasuk di Indonesia, yakni di Tanah Toraja, Sulawesi. Di sini David ikut upacara membersihkan mumi sebelum dikuburkan kembali. Tentunya daftar tempat yang dikunjungi masih panjang. Tertarik? Yang jelas dark tourist memang bisa menjadi alternatif bagi Anda yang sudah bosan dengan turisme biasa-biasa saja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhamad Ihsan
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: