Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Susul China-Pakistan, AS Catatkan Impor Sawit Indonesia

Susul China-Pakistan, AS Catatkan Impor Sawit Indonesia Kredit Foto: Antara/Jojon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) menyusul China dan Pakistan mengimpor minyak sawit dari Indonesia.

Dalam pernyataan yang diterima dari Direktur Eksekutif Gapki, Mukti Sardjonodi di Jakarta, Sabtu (8/12/2018), disebutkan bahwa hingga Oktober 2018 AS mencatatkan kenaikan impor, meskipun secara volume tidak besar.

"Tapi, secara persentase sangat signifikan yaitu 129% atau dari 58,20 ribu ton naik menjadi 133,46 ribu ton," katanya.

Pada Oktober 2018, katanya, China meningkatkan impor minyak sawit dari Indonesia hingga 63% atau dari 332,52 ribu ton di September terkatrol menjadi 541.81 ribu ton. Volume impor tersebut di luar dari permintaan untuk biodiesel.

Dia menjelaskan, kenaikan impor juga dicatatkan oleh Pakistan sebesar 76% atau dari 140,16 ribu ton melonjak menjadi 246,97 ribu ton. Pada Oktober 2018, kata dia, merupakan volume impor tertinggi sejak Oktober 2015.

Melonjaknya permintaan oleh Pakistan karena harga yang murah dan untuk pengisian stok di dalam negeri, di mana beberapa bulan terakhir impor minyak sawit Pakistan mengalami perlambatan akibat dari kondisi ekonomi Pakistan yang sedang kurang baik karena defisit neraca perdagangan yang tinggi.

Di sisi lain, pada Oktober India mencatatkan penurunan sebesar 12%, namun secara volume India tetap menjadi pengimpor minyak sawit tertinggi dari Indonesia.

Oktober ini volume impor CPO dan produk turunannya oleh India hanya mampu mencapai 698,17 ribu ton, di mana bulan sebelumnya mencapai 779,44 ribu ton. Penurunan impor juga diikuti oleh negara Uni Eropa, yakni 8% dan negara Afrika 40%.

Di sisi produksi, sepanjang Oktober 2018 produksi diprediksi mencapai 4,51 juta ton atau naik sekitar 2% dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 4,41 juta ton.

Naiknya produksi yang tidak terlalu signifikan dibarengi dengan ekspor yang meningkat menyebabkan penggunaan untuk biodiesel, stok minyak sawit Indonesia menurun menjadi kira-kira 4,41 juta ton.

Di sisi harga, sepanjang Oktober 2018 harga bergerak di kisaran 512,50 dolar AS hingga 537,50 dolar AS per metrik ton CIF Rotterdam, dengan harga rata-rata 527,10 dolar AS per metrik ton.

Harga CPO global, tambahnya, terus tertekan karena harga minyak nabati lain yang sedang jatuh, khususnya kedelai dan stok minyak sawit yang masih cukup melimpah di Indonesia dan Malaysia.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: