Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BMW Dkk Tantang Tesla di Segmen Mobil Listrik Mewah

BMW Dkk Tantang Tesla di Segmen Mobil Listrik Mewah Kredit Foto: Reuters/Lucy Nicholson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Tesla, kini bukanlah satu-satunya produsen yang mampu memproduksi mobil listrik di segmen mewah, karena sejumlah model dari pabrikan lain pun bermunculan.

Pada pameran Los Angeles Auto Show 2018 yang digelar hingga Minggu, sejumlah merek mobil ternama antara lain Audi, BMW dan Volkswagen, maupun nama baru seperti Rivian dan Byton hadir untuk memamerkan teknologi kendaraan listriknya, dilansir USA Today, Sabtu (8/12).

Kendati demikian, pengamat otomotif menilai Tesla tetap menjadi unggulan dalam industri otomotif ramah lingkungan karena produsen yang memiliki pabrik bernama Gigafactory itu hanya fokus menggarap segmen mobil listrik.

"Tidak ada yang bisa membunuh Tesla. Mereka tangguh, meskipun Anda tidak mempercayainya," kata Ron Cogan dari Green Car Journal.

"Ada banyak diskusi mengenai penantang Tesla," kata Jessica Caldwell, analis dari Edmunds.com, menambahkan bahwa para penantang memiliki tugas berat untuk menyaingi Tesla.

"Mereka selalu menjadi topik pembicaraan. Sulit bagi merek-merek lain untuk melawan itu," katanya.

Pabrikan mobil mewah Jerman, Audi, memperkenalkan SUV e-tron GT dengan tampilan elegan dan motor listrik yang kuat.

Motor listrik e-tron GT menghasilkan 590 tenaga kuda, dengan akselerasi hanya 3,5 detik untuk mencapai kecepatan dari 0 sampai 100 kilometer per jam.

Mobil ini diperkirakan akan masuk dapur produksi pada dua tahun mendatang, tergantung minat konsumen terhadap mobil bermodel empat pintu ini. Audi juga berencana menawarkan 12 kendaraan listrik di pasar dunia pada 2025.

Pabrikan mobil mewah lainnya, BMW, juga memperkenalkan mobil listrik dengan model SUV yang dinilai memiliki desain unik.

BMW Vision iNEXT memiliki tampilan wajah yang besar namun terlihat futuristik dengan model lampu dan grille, dilengkapi roda kemudi bergaya kokpit pesawat.

Selain sebagai mobil listrik, BMW Vision iNEXT juga digadang-gadang sebagai kendaraan swakemudi

"BMW Vision iNEXT menghadirkan era baru kesenangan berkendara," kata pimpinan BMW Harald Kruger. "Ini menggarisbawahi peran utama yang dimainkan Jerman di masa depan mobilitas."

Hadir di pameran kendaraan ini, Volkswagen membawa beberapa inovasi terbarunya untuk sektor teknologi, salah satunya adalah van konsep I.D. Buzz Cargo.

VW mengatakan, van yang masih dalam bentuk kendaraan konsep ini didesain untuk perusahaan atau pebisnis yang melayani pelanggan di perkotaan, baik itu untuk pelayanan pemeliharaan atau pengantaran barang pesanan.

I.D. Buzz dilengkapi konektivitas dengan unit kontrol fungsional. Pekerjaan dan pemesanan dari pelanggan dapat diimplementasikan dengan cara ini.

Semua barang dalam rak di mobil ini bisa dilacak. Semua pintu mobil bisa dibuka secara elektrik, dan sistem rak dapat dikustomisasi.

Perusahaan otomotif China, Byton, mengandalkan konsep mobil listrik jenis SUV yang diberi nama Byton K-Byte. Mobil ini tidak sekadar berpenggerak listrik, namun mengusung teknologi semi swakemudi, sebagai langkah awal menuju era mobil otonom.

Mobil ini memanfaatkan tampilan layar pada dashboard untuk memberikan berbagai informasi kepada pengemudi atau penumpang.

Byton setidaknya telah memiliki tiga model kendaraan listrik antara lain bermodel sedan, SUV K-Byte dan M-Byte yang menggunakan elemen digital untuk digerakkan melalui sistem kecerdasan artifisial (AI).

Jika Tesla menawarkan mobil listik bermodel sedan, kini muncul perusahaan kendaraan elektrik Rivian Automotive yang menyuguhkan mobil-mobil bermodel truk pickup.

Rivian memamerkan truk pickup listrik bernama R1T pada pameran itu, sebelum menjualnya pada musim gugur 2020.

Rivian belum mengumumkan harga mobil listrik itu, kendati pimpinan perusahaan mengatakan akan mulai menjualnya di bawah harga 70.000 dolar AS (sekira Rp1,01 miliar) sebelum dikenakan pajak.

Adapun varian yang dipasangkan paket baterai terkuat akan dijual dengan harga 90.000 dolar AS (sekira Rp1,3 miliar).

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: